1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sistem Peringatan Tsunami Berfungsi Baik

12 April 2012

Puluhan gempa susulan dilaporkan terjadi di perairan Sumatra, namun situasi dilaporkan kembali pulih, hari Kamis. Para ahli menyatakan puas terhadap sistem peringatan tsunami.

https://p.dw.com/p/14c2u
Foto: Reuters

Sampai Kamis pagi, badan geologi Amerika USGS mencatat sedikitnya 29 gempa susulan di perairan Sumatra, kebanyakan berkekuatan 5 sakla Richter. Dua gempa hari Rabu berkekuatan lebih dari 8. Bahwa tsunami tak datang menyusul, menurut para ahli berkaitan dengan jenis gempa.

Lempeng-lempeng bumi bergerak horisontal, tidak ada penurunan dasar laut secara tiba-tiba. Karena itu tidak timbul tsunami lebih besar. Bangunan-bangunan juga lebih mampu bertahan menghadapi getaran yang diakibatkan pergeseran horisontal.

Di Indonesia, lima orang tewas dan seorang anak luka parah saat terjadi gempa berkekuatan 8,6 hari Rabu. Sedikitnya dua orang tewas akibat serangan jantung, seorang tewas akibat syok, dan seorang anak mengalami luka parah akibat pohon tumbang, kata Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (12/04).

"Kerugian dan kerusakan lain masih dihitung," kata Sutopo dalam pesan singkat yang dikirim kepada wartawan. Aliran listrik yang sempat putus telah diperbaiki dan kantor-kantor pemerintah dibuka kembali. Sebuah jembatan hancur dan sebuah penjara di kawasan Aceh Besar dilaporkan rusak parah.

Tsunami Warnung Phuket Thailand
Sebuah helikopter terbang di atas pantai yang kosong di Phuket setelah evakuasi.Foto: Reuters

Berfungsi baik

Peringatan tsunami hari Rabu adalah "ujian yang layak" bagi sistem peringatan tsunami Samudera Hindia, kata James Goff, Direktur Pusat Penelitian Tsunami Pasifik-Australia di universitas New South Wales. "Saya pikir sistem peringatan bereaksi sangat baik dalam mengenali besarnya gempa, asalnya dari mada dan mengatakan bahwa terjadinya di tempat dangkal," kata Goff.

Indonesia meluncurkan sistem peringatan tsunami pada November 2008 untuk mencegah terulangnya tragedi seperti bencana tahun 2004 yang menewaskan sekitar 170.000 warga Indonesia. Suharjono, Kepala Bidang Gempa Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, data dapat diproses dan disebarkan dalam waktu tiga menit.

Di kawasan wisata pantai Thailand, Phuket dan Khao Lak, situasi kembali normal setelah peringatan Tsunami dicabut dan evakuasi dilakukan secara hati-hati. "Sistem peringatan dini berfungsi dengan baik," kata Kepala Otoritas Pariwisata Thailand, Bang-orurat Shinaprayon. "Semua sektor -hotel-hotel, pemerintah dan pusat peringatan- bekerja sama dengan sangat baik. Situasi terkontrol."

Lapangan terbang di Phuket sempat ditutup dan 15 pesawat dialihkan. Setelah peringatan tsunami dicabut, lapangan terbang kembali dibuka malam harinya.

Renata Permadi/ dpa,rtr