1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Antisipasi Cuaca Ekstrim Dengan Data Satelit

23 Mei 2018

Untuk antisipasai bencana kekeringan yang meluas di benua Afrika, ilmuwan Eropa kembangkan solusi sistem peringatan dini cuaca ekstrim berbasis data satelit. Perubahan iklim terutama mengancam eksistensi petani. .

https://p.dw.com/p/2y9Wh
Wetterkarte von Europa Satelliten Aufnahme
Foto: picture-alliance/dpa

Sistem Peringatan Dini Cuaca Ekstrim Berbasis Satelit

Afrika selalu terancam kekeringan. Kelangkaan air terus menerus mengancam ekosistem lokal dan komunitas berbasis pertanian. Para ilmuwan meramalkan,Perubahan Iklim  yang terus berlanjut, akan memperparah kekeringan yang makin makin sering terjadi.Di provinsi Limpopo, koperasi peternak yang memproduksi susu untuk desa lokal mengungkap kecemasannya..

"Jika kekeringan melanda, pertanian kecil ambruk. Mereka tidak akan berfungsi atau meraih untung. Jika saya bisa memperoleh peringatan dini tentang kekeringan, saya bisa menyiapkan pakan untuk ternak. Juga bisa memeriksa apakah bendungan terisi cukup banyak air.", ujar ketua koperasi Stephen Lebotsa.

Grup ilmuwan  Eropa dan Afrika dari proyek riset Uni Eropa berkunjung ke kawasan untuk memahami bagaimana membantu petani lokal menyiapkan diri hadapi kekeringan. Jean-Marie Onema manajer Waternet's ran koordinator riset menjelaskan: "Bencana kekeringan akan menghantam pihak yang paling rentan dalam populasi. Menghadapkan mereka pada masalah keamanan pangan, kesehatan dan bahkan sanitasi."

Fokus dari proyek ini adalah mencoba dan mengembangkan mitigasi risiko terkait kekeringan dalam konteks Afrika. Seperti diramalkan para ahli dan juga sudah terbukti  Pemanasan Global Picu Badai Makin Sering

Peramalan cuaca akurat teknis sulit

Petani umumnya tergantung ramalan cuaca jabgka pendek dari televisi. Model jangka menengah dan panjang berbasis data Satelit  dan terestrial, terlalu rumit untuk bisa diakses oleh publik.

Micha Werner, guru besar ilmu manajemen banjir dan koordinator proyek memaparkan kesulitannya: "Ini adalah informasi sangat teknis, yang tentu amat sulit dimengerti dengan cepat oleh petani. Juga tidak terlalu penting dimengerti oleh mereka. Petani menggunakan kriteria untuk membuat keputusannya tidak langsung berdasarkan peta ini."

Werner menegaskan, yang penting petani memutuskan, bagaimana mereka menanam dan menggunakan pakan ternak sapinya. Mereka memahami cara kerja pertaniannya. Kami dapat memberi bagian kunci informasi yang membantu petani membuat keputusan lebih tepat. ini untuk meningkatkan ketahanan pada kekeringan."

Sistem peringatan dini sederhana

Para peneliti mengusulkan sistem peringatan dini, yang akan membuat rekomendasi sederhana berdasarkan semua data yang tersedia. Ilmuwan, pejabat dan warga lokal akan bekerja bersama membuat sistem peringatan dini semacam itu, yang handal dan efisien.

Hal ini juga diamini oleh Jürgen Vogt, kepala tim penanggulangan banjir di pusat riset bersama. "Di tingkat Eropa kami bisa mengakses berbagai tipe data. Seperti data meteorologi, data monitoring dan peramalan hingga beberapa hari ke depaan. Kami dapat mencoba membuat peramalan musiman, dan dari data ini membangun sejumlah indikator.

Vogt menambahkan; "Satu tugas kami di pusat riset gabungan adalah mengembangkan beragam jenis indikator. Dimana dengan itu kita bisa mengkalkulasi di level benua, regional atau juga level lokal dalam kasus ini."

Peneliti menganalisa manajemen sumberdaya air di seluruh benua Afrika. Mencari cara untuk meningkatkan kerjasama antar pemerintahan maupun koperasi antara wilayah di Afrika. "Situasinya, tidak tersedia cukup air di  Afrika Selatan. Musim hujan pendek, musim dingin panjang dengan aliran rendah. Kami perlu meneliti memperbaiki manajemen sumber daya air", kata Jakkie Venter,  Manajer Area departemen masalah air Afrika Selatan.

as/hp(DW Inovator)