1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Singapura Tolak Konfirmasi Tuduhan Spionase

29 November 2013

Singapura hari Jumat (29/11) mengatakan bahwa mereka tidak mau ditarik untuk membenarkan atau membantah tuduhan bahwa mereka ikut ambil bagian dalam jaringan mata-mata di Asia yang dipimpin Amerika.

https://p.dw.com/p/1AQX9
Foto: imago/Christian Ohde

Menteri Luar Negeri K. Shanmugam mengatakan dalam sebuah forum bahwa Indonesia dan Malaysia -- yang pekan ini memanggil duta besar Singapura untuk ditanyai tentang kebenaran adanya jaringan mata-mata – sadar bahwa negara kota itu tidak punya niat untuk merusak hubungan.

“Anda tidak bisa mengatakan, ini lima persen benar atau 95 persen benar, kami memang bekerjasama dengan Amerika dan Australia terkait aspek kontra-terorisme, tapi bukan dalam aspek ini,“ kata dia dalam komentar yang dikutip oleh situs berita Straits Times.

Pertanyaan bolak balik berikutnya atas Singapura terkait isu intelijen spesifik ini “tidak akan pernah berakhir,“ kata dia.

“Intinya adalah bahwa Indonesia dan Malaysia tahu bahwa kami tidak akan melakukan apapun untuk membahayakan kepentingan mereka,“ kata dia dalam forum yang diadakan oleh media tersebut.

Singapura yang menganggap dirinya sebagai target utama para ekstrimis Islam, selama ini bekerjasama secara dekat dengan tetangga-tetangga mereka dan juga negara-negara Barat untuk melawan terorisme.

Tak akan rusak hubungan

Komentar ini adalah yang pertama kalinya keluar dari seorang pejabat setingkat menteri di Singapura sejak surat kabar Sydney Morning Herald, Senin lalu melaporkan bahwa Singapura dan Korea Selatan memainkan peran kunci dalam mendukung jaringan kelompok intelijen “Lima Mata“ yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada dan Selandia Baru.

Ketika ditanya apakah laporan itu akan merusak hubungan dengan negara berpenduduk mayoritas muslim Indonesia dan Malaysia, Shanmugam, yang juga menjabat sebagai Menteri Kehakiman, mengatakan seharusnya tidak karena ”apa yang kami lakukan diketahui oleh kita semua“.

Laporan itu didasarkan oleh bocoran dokumen dari bekas kontraktor dinas intelijen NSA Edward Snowden, yang kini menjadi buronan Amerika. Dalam bocoran itu dikatakan bahwa Singapura -- memanfaatkan status mereka sebagai penghubung telekomunikasi utama di Asia Tenggara -- berperan sebagai rantai penting di jaringan mata-mata yang dipimpin Amerika dalam menyadap jaringan telekomunikasi kabel bawah laut.

Duta besar Singapura untuk Indonesia dan Malaysia telah dipanggil oleh negara tuan rumah pada Selasa lalu untuk memberikan klarifikasi mengenai tuduhan terlibat dalam operasi mata-mata.

Singapura adalah mitra lama militer Amerika. Angkatan bersenjata AS mengoperasikan pos di negara kota itu yang berfungsi membantu penyediaan logistik dan pelatihan bagi pasukan mereka di Asia Tenggara.

Angkatan Laut Amerika mengelola sebuah unit komando logistik – Komando, Logistics Group Western Pacific – di Singapura untuk mengkoordinasikan penempatan kapal perang dan logistik di wilayah tersebut.

Skuadron-skuadron pesawat tempur Amerika juga dirotasi setiap sebulan sekali, demikian menurut US Congressional Research Service.

ab/hp (afp,ap,rtr)