1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Siapakah Paus Fransiskus?

Astrid Prange14 Maret 2013

"Gembala Baik" yang baru, dari Amerika Latin. Dengan Jorge Bergoglio dimulailah era baru Paus dalam gereja Katolik.

https://p.dw.com/p/17xHY
epa03622212 (FILE) A file photograph showing Argentinian Cardinal Jorge Mario Bergoglio (C), Archbishop of Buenos Aires, leaves the Synod Hall after the last Congregation, Vatican City, 11 March 2013. He was elected the new Pope after five ballots of the cardinals conclave. He will be called Pope Francis 1 EPA/CIRO FUSCO
Foto: picture-alliance/dpa

Dengan Jorge Mario Bergoglio, paus yang menurut ajaran Katolik menjadi wakil Tuhan di dunia, untuk pertama kalinya dalam sejarah berasal dari Amerika Latin.

"Merebut Hati Banyak Orang"

In this picture taken March 3, 2013, Argentina's cardinal Jorge Bergoglio drinks "mate," a traditional local beverage, in Buenos Aires, Argentina. Bergoglio was chosen as Pope on March 13, 2013, the first pope ever from the Americas and the first from outside Europe in more than a millennium. (AP Photo/ DyN)
PausFransiskus ketika masih menjadi Uskup Buenos Aires. Ia sedang minum "mate", minuman tradisional Argentina, di sebuah jalan Buenos Aires (03/03/2013)Foto: picture-alliance/AP

"Dengan terpilihnya Bergoglio kita akan menjadi gereja yang berhubungan dengan dunia", demikian dikatakan Bernd Klaschka, kepala Badan Bantuan Keuskupan untuk Amerika Latin Adveniat, dalam wawancara dengan Deutsche Welle. Karena seorang paus yang berasal dari Amerika Latin menunjukkan "kepercayaan pada perkembangan gereja di Amerika Latin". Klaschka yakin, bukan hanya warga Amerika Latin, melainkan juga 1,2 milyar warga Katolik di seluruh dunia senang dengan terpilihnya paus yang baru.

Jorge Bergoglio, yang sebelumnya menjadi Uskup Buenos Aires, baru diangkat Paus Benediktus XVI menjadi anggota Komisi Paus bagi Amerika Latin dua pekan lalu. Bergoglio yang berusia 76 tahun, sudah mengajukan pengunduran dirinya kepada paus Benediktus XVI karena alasan usia setahun yang lalu. Dalam konklaf, ia juga tidak menjadi calon favorit karena usianya.

Tidak Ragu Mengkritik

Bergoglio tidak dekat dengan organ-organ administrasi kepausan. Tetapi kritiknya yang tak kunjung surut terhadap sejumlah skandal di Vatikan membuahkan kekaguman dari kardinal-kardinal lain. Yang terburuk di gereja adalah sifat keduniawian, spiritualitas yang sakit dan anggotanya yang berorientasi pada karir. Demikian dijelaskan Bergoglio dalam wawancara dengan harian Italia "La Stampa".

Perannya dalam administrasi kepausan sangat ia batasi. Di keuskupannya di Buenos Aires, di mana ia sejak 1992 menjadi uskup, ia juga tidak ragu melontarkan kritik. Di awal masa puasa, ia menuntut "penolakan kuasa uang dan korupsi, yang sudah biasa di Argentina", padahal itu merusak keluarga dan seluruh masyarakat. Uskup Essen, Franz-Josef Overbeck menjelaskan, sikap kemasyarakatan Bergoglio berasal dari pendidikannya yang berlatar belakang ordo Yesuit. "Sebagai orang dari ordo itu, ia tahu, mengikuti Yesus berarti dekat dengan warga miskin", dijelaskan Overbeck.

Menguatkan Warga Awam

Kepala badan gereja Katolik Jerman Adveniat, Bernd Klaschka yakin, di bawah Paus baru, warga awam akan mendapat dukungan lebih besar. Karena kurangnya jumlah pastur di seluruh Amerika Latin, ini menjadi masalah yang sangat mendesak. "Di Buenos Aires ada paroki yang anggotanya sampai 80.000 atau 90.000 orang", demikian Klaschka. Pendidikan di bidang agama bagi warga awam pasti menjadi prioritas bagi Bergoglio, ditambahkan Klaschka.

Di masa depan, anggota paroki di Amerika Latin akan dapat mengadakan perayaan Ekaristi tanpa pastur, dengan hosti yang sudah diberkati terlebih dahulu oleh imam. Klaschka yakin akan hal itu. Visi seperti ini, di Jerman sama sekali belum terbayang. "Bagi Bergoglio itu bukan masalah, demikian pendapat Klaschka.

In this 2008 photo, Argentina's Cardinal Jorge Mario Bergoglio, second from left, travels on the subway in Buenos Aires, Argentina. Bergoglio, named pope on Wednesday, March 13, 2013, was known for taking the subway and mingling with the poor of Buenos Aires while archbishop. Bergoglio chose the name Pope Francis and is the first pope ever from the Americas. (AP Photo/Pablo Leguizamon)
Jorge Bergoglio juga biasa menggunakan trem dan angkutan umum lain jika bepergian di Buenos Aires.Foto: picture-alliance/AP

Kepala badan gereja Katolik Jerman itu melihat gereja di Amerika Latin sebagai pendahulu dalam hal perkembangan baru. "Kita bisa belajar banyak dari warga Kristen Amerika Latin. Yaitu dalam hidup orang tidak hanya harus menggunakan kepala, tetapi juga hati", kata Klaschka. Itu sudah ditunjukkan jelas oleh Bergoglio, dengan membungkukkan badan dan merentangkan tangan, dalam pertemuan pertama dengan umat, setelah menjadi Paus Fransiskus.