1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Qatar Menyatakan Siap Mengikuti Upaya Mediasi

6 Juni 2017

Menteri luar negeri Qatar mengatakan, pemerintahnya menyambut usaha mediasi setelah empat negara Arab memutuskan hubungan diplomatik. Kuwait dilaporkan sedang mengupayakan mediasi.

https://p.dw.com/p/2eACM
Katar Außenminister
Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al ThaniFoto: Getty Images/AFP/K. Jaafar

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan hari hari Selasa (6/7), Doha siap mengikuti segala upaya mediasi untuk meredakan ketegangan dengan negara-negara Arab yang mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik.

Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain hari Senin (5/6) memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dalam sebuah langkah terkoordinasi. Langkah itu kemudian diikuti oleh pemerintah Libya dan Maladewa.

Pimpinan Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani berbicara melalui telepon dengan rekannya di Kuwait, yang tidak mengikuti langkah Arab Saudi. Atas permintaan Kuwait, pemimpin Qatar itu kemudian menunda pidato kepada warganya yang telah diagendakan. Pemerintah Qatar juga memutuskan untuk tidak mengambil tindakan balasan terhadap aksi pemutusan hubungan itu.

Karte Countries that severed ties with Qatar ENG
Empat Negara Arab yang memutuskan hubungan dengan Qatar, diikuti oleh Libya dan Maladewa

Qatar ingin memberikan kesempatan kepada pimpinan Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber al-Sabah Kuwait untuk "melanjutkan dan berkomunikasi dengan para pihak dalam krisis ini dan untuk mencoba menyelesaikan persoalan ini," kata Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani kepada televisi Al Jazeera.

Emir Kuwait memainkan peran penting dalam meredakan krisis diplomatik sebelumnya pada tahun 2014. Dan Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani menganggapnya sebagai orang yang lebih tua dan menghormati keinginannya yang meminta untuk "menunda pidato atau tindakan apapun, hingga ada gambaran yang lebih jelas mengenai krisis tersebut," demikian Al Jazeera melaporkan mengutip pernyataan menteri luar negeri Qatar.

Sheikh Mohammed selanjutnya mengatakan, tindakan yang diambil terhadap Qatar punya "dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap warganya dan hubungan keluarga di wilayah Teluk Arab, namun mengatakan Doha tidak akan melakukan tindakan balasan.

Qatar "percaya perbedaan antara negara saudara harus diselesaikan melalui dialog," tambahnya.

Sementara itu, Amerika Serikat secara  diam-diam mencoba menenangkan kekisruhan antara Arab Saudi dan Qatar. Seorang pejabat AS yang tidak ingin disebut namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters, Qatar terlalu penting bagi kepentingan militer dan diplomasi AS.

Pejabat AS itu sebelumnya mengatakan, mereka tidak dapat mengidentifikasi secara tepat apa penyebab yang mungkin memicu keputusan terkoordinasi empat negara tersebut untuk memutuskan hubungan dengan Qatar.

Arab Saudi menuduh Qatar memberikan dukungan kepada rejim Syiah di Iran dan kepada militan Islam.

hp/yf (rtr, AlJazeera)