1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Setelah Drama Sandera Filipina Minta Hongkong Tenang

24 Agustus 2010

Drama penyanderaan terhadap sebuah bis di Manila berakhir dengan tewasnya pelaku serta delapan sandera. Filipinan mengimbau, warga Filifina di Hongkong jangan dijadikan sasaran kemarahan atas insiden ini.

https://p.dw.com/p/Oukr
Presiden Filipina Benigno AquinoFoto: AP

Donald Tsang, kepala eksekutif kawasan administrasi khusus Hongkong Cina, menyatakan kekecewaannya atas langkah kepolisian Filipina dalam mengatasi insiden tersebut

Selasa (24/08), pemerintah Filipina menyerukan kepada warga Hongkong agar tidak melampiaskan kemarahan mereka terhadap komunitas warga Filipina di Hongkong. "Kami merasa cemas akan kemarahan publik di Hongkong terhadap apa yang terjadi dapat berdampak pada warga Filipina yang tinggal dan bekerja di sana," demikian dikatakan juru bicara Presiden Ricky Carandang.

Sudah terdapat laporan-laporan aksi balas dendam terhadap warga Filipina misalnya sebuah kasus terhadap seorang pembantu rumah tangga yang dipicecat setelah insiden ini. Lebih lanjut dikatakan Carandang, "Kami mengerti kemarahan dan rasa terkejut masyarakat di Hongkong, tapi menurut kami bukan hal yang benar jika warga kami yang tidak terkait apapun dengan kejadian ini harus menanggung akibatnya."

Dalam pernyataan pertama setelah drama penyanderaan oleh mantan polisi Filipina berusia 55 tahun yang berlangsung sekitar 12 jam, Presiden Benigno Aquino menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban

"Kami akan melakukan investigasi yang luas tentang apa yang terjadi. Mudah-mudahan kami dapat menemukan parameter yang dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan warga. Kami akan menyiapkan dana yang dibutuhkan untuk menunjang latihan dan peralatan yang tampaknya kurang saat ini. Dan kami akan bekerja sama dengan semua badan dari pihak-pihak yang terkait di sini untuk menjamin bahwa kami dapat memperbaiki secepat mungkin hubungan yang terganggu antara kedua negara kami," disampaikan Benigno Aquino.

Selain itu, seorang penasehat presiden Filipina juga mengatakan, delegasi tingkat tinggi akan dikirim ke Hongkong dalam waktu dekat untuk menjelaskan bagaimana drama pembajakan Senin (23/08) yang menewaskan delapan turis dari Hongkong tersebut terjadi.

Aquino juga akan bertemu dengan Duta Besar Cina di Filipina dan berbicara melalui telefon dengan kepala eksekutif wilayah administrasi khusus Hongkong

Dyan Kostermans/AFP/DW/dpa

Editor: Vidi Legowo