1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Setahun Bencana Gempa Bumi di Haiti

12 Januari 2011

Setahun setelah gempa Haiti, harapan untuk sebuah awal baru tampak sirna

https://p.dw.com/p/zwgR
Foto: DW

Harian Spanyol El Periodico de Catalunya yang terbit di Barcelona berkomentar tentang situasi di Haiti setahun setelah gempa bumi terjadi :

"Pembangunan kembali Haiti setahun setelah gempa masih berada pada titik nol. Negara ini bergerak dengan langkah raksasa menuju kekacauan besar-besaran. Vakum kekuasaan memperburuk situasi disana. Dalam pemilihan presiden bulan November lalu, tidak ada pemenang yang jelas dalam putaran pertama. Putaran kedua belum ditentukan tanggal yang pasti. Haiti mendapat bantuan milyaran Dolar. Tetapi reruntuhannya pun tidak dibersihkan. Pemerintah daerah, negara donor, PBB, organisasi bantuan - semua gagal. Tidak ada lagi yang ingat tentang ide awal akan niatan untuk membangun sebuah Haiti yang baru."

Harian liberal Austria Der Standard juga mempermasalahkan bantuan yang tidak terkoordinasi di Haiti :

"Sanggat memprihatinkan betapa kacaunya bantuan yang ada. Dan ini tidak hanya setelah bencana gempa. Jutaan Dolar di pompa ke Haiti dalam 25 tahun terakhir. Hasilnya : nol. Haiti masih menjadi negara termiskin di belahan barat bumi. Memang tidak ada yang harus mati kelaparan, namun tidak ada perkembangan yang tampak. Kali ini semua akan lebih baik dan perencanaannya akan diperbaiki. Demikian janji negara donor dan NGO. Namun, dampak dari konferensi yang digelar PBB seperti tidak ada. Para peserta memberitakan tentang masalah umum, keputusan konkrit jarang diambil."

Kondisi Haiti dianggap sebagai aib bagi dunia. Ini menurut harian regional Perancis Dernieres Nouvelles d'Alsace :

"Bagaimana mungkin, setahun setelah gempa bumi di Haiti kota Port au Prince masih penuh dengan puing reruntuhan? Hanya lima persen puing yang dibersihkan. Bagi kegagalan seperti ini, tidak ada yang bisa dibenarkan. Di tempat lain ini tidak terjadi. Tidak di Meksiko, Aljazair, Cina atau Indonesia setelah bencana tsunami. Terjadi ketimpangan antara kesediaan dunia internasional untuk membantu setelah bencana terjadi dan neraca pembangunan kembali setahun setelahnya. Terlihat jelas dunia tidak punya ambisi lagi untuk membantu Haiti. Dalam beberapa hal, bisa dibilang situasi di Haiti sekarang lebih buruk daripada saat setelah gempa Januari 2010 lalu. Dulu ada rasa ketakutan, namun juga harapan akan sebuah awal baru. Kini tidak ada lagi yang tersisa dari harapan tersebut."

Terakhir harian Swiss Neue Zürcher Zeitung menulis tentang ilusi di Haiti :

"Apakah para pelaku politik di Haiti bisa menahan tuntutan kekuasaan mereka agar terwujud pemerintahan transisi yang mulus atau perpanjangan mandat presiden Preval yang berakhir 7 Februari mendatang masih harus ditunggu. Penting bagi Haiti untuk mengalami masa jeda perang politik. Sehingga negara itu stabil dan bantuan pembangunan kembali bisa berjalan dengan benar. Tetapi, sebuah harapan akan terwujudnya Haiti yang baru hanya akan tetap menjadi ilusi, selama reruntuhan tidak dibersihkan, kolera masih mengamuk, setengah dari anak-anak tidak bisa bersekolah, dan ratusan ribu orang harus bertahan di tenda pengungsi."

dpa/Vidi Legowo
Editor: Hendra Pasuhuk