1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sepasang Kekasih Dirajam di Mali

18 Mei 2017

Sepasang pria dan wanita tewas setelah dirajam oleh sekelompok orang di utara Mali. Mereka dituduh melanggar Syariah Islam karena hidup bersama tanpa menikah.

https://p.dw.com/p/2d9DH
Mali Islam Radikalisierung im Alltag
Foto: Getty Images/AFP/J. Saget

Sepasang kekasih dirajam hingga mati di hadapan publik di Mali, Afrika. Kabar tersebut diungkapkan seorang pejabat pemerintahan lokal kepada kantor berita AFP. "Mereka menggali dua lubang untuk pria dan wanita yang hidup bersama tanpa menikah," kata pejabat tersebut. "Mereka lalu dirajam sampai mati."

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (16/5) di Taghlit, utara Mali. Masyarakat ikut diajak untuk menyaksikan tindakan barbar tersebut. "Empat orang melempari mereka dengan batu," kata saksi. Pejabat pemerintah lain mengatakan kedua korban dituding melanggar "Syariah Islam," dan sebab itu harus dirajam.

Organisasi HAM lokal, Association for the Defence of Human Rights (ADMH), menyebut aksi rajam tersebut sebagai "pembunuhan pengecut." Hukuman terhadap kedua korban diduga dijatuhkan oleh kelompok Islam garis keras.

"Tindakan ini sangat barbar. Mereka yang melakukan ini harus ditangkap dan diadili," kata Oumar Diakte, salah seorang aktivis.

Kawasan utara Mali sempat diduduki oleh kelompok jihadis pada Maret 2012. Meski berhasil diusir oleh militer Perancis pada 2013, pengaruh kaum radikal masih kuat dalam bentuk penerapan Syariah Islam seperti hukuman cambuk buat perempuan yang tidak mengenakan jilbab, atau bentuk pelanggaran lain.

Pada Juli 2012 kelompok Ansar Din merajam sepasang pria dan wanita setelah dituduh memiliki anak di luar nikah. Insiden di Taghlit terjadi menjelang kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang ingin mengunjungi pasukan Perancis di utara Mali.

rzn/yf (afp)