1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Separatis Ukraina Tembak Jatuh Helikopter Militer

29 Mei 2014

Kelompok separatis Ukraina menembak jatuh helikopter militer. 12 Orang serdadu dinyatakan tewas, termasuk seorang perwira berpangkat jendral. Milisi pro Rusia juga menangkap empat pemantau asing dari OSCE.

https://p.dw.com/p/1C8yV
Foto: picture-alliance/AP Photo

Kelompok separatis di Ukraina Timur dikabarkan menembak jatuh sebuah helikopter milik militer Ukraina. Menurut pemerintah di Kiev, insiden tersebut merengut 14 nyawa serdadunya. Di antara korban terdapat perwira tinggi, yakni Jendral Vladimir Kultshizki, kata Presiden transisi Alexander Turtshynov, Kamis (29/5).

Serdadu yang menumpang helikopter tersebut sedianya akan menggantikan sebuah satuan militer di kawasan konflik. Milisi bersenjata pro Rusia menembak helikopter dengan roket anti udara. Kendati begitu sang presiden meyakinkan, militer Ukraina akan terus melanjutkan perang "melawan teroris hingga akhir dan mengeliminir kekuatan kriminal yang dibiayai oleh Rusia atau menyeret pelaku ke mahkamah perang."

Sloviansk belakangan menjadi titik episentrum pertempuran bersenjata antara pasukan pro Rusia dan serdadu pemerintah Ukraina. Kota yang terletak 160 km dari perbatasan Rusia itu berulangkali mengalami pemboman yang memaksa penduduk setempat untuk mengungsi.

Ditembak di Tengah Pertempuran Hebat

Militer Ukraina menurunkan senjata artileri dan pesawat tempur untuk menghalau milisi pro Rusia dari Sloviansk. Sebaliknya kelompok separatis mengklaim, tentara pemerintah menghalangi penduduk sipil, di antaranya anak-anak untuk melarikan diri.

Seorang jurubicara pemberontak menggambarkan, helikopter Ukraina ditembak jatuh di tengah pertempuran hebat di selatan Sloviansk. Menurutnya, taktik militer pemerintah menyebabkan terbakarnya rumah-rumah milik warga sipil.

Sementara itu di kota Luhansk, sekitar 150 kilometer dari Sloviansk, pasukan pemberontak menyerang barak militer milik garda nasional. Sekitar 100 serdadu pemerintah dikabarkan menyerah. Markas besar garda nasional di Kiev membenarkan, kelompok separatis menguasai sebagian kompleks barak di Luhansk.

Empat Pemantau OSCE Ditahan

OSZE Beobachter in Ukraine Archiv 07.03.2014
Pemantau OSCE yang diturunkan di Ukraina, April silamFoto: Alexander Nemenov/AFP/Getty Images

Sementara itu kabar penahanan empat pemantau asing dari organisasi kerjasama keamanan Eropa, OSCE dikonfirmasi milisi pro-Rusia. Vyacheslav Ponomarev, tokoh yang mengklaim diri sebagai "walikota rakyat" di Sloviansk mengatakan, keempat utusan Eropa itu berada dalam kondisi baik. Ia juga berjanji akan segera membebaskan mereka.

Sebelumnya OSCE mengaku kehilangan kontak dengan satu dari empat pemantau yang bertugas di Donesk, Senin (26/5) sore. Ponomarev mengatakan pihaknya telah mewanti-wanti pemantau OSCE untuk tidak berpergian di sekitar wilayah Donesk. Tapi "ke-empat orang itu paling antusias dan kini mereka ditahan," ujarnya.

OSCE menurunkan tim pemantau untuk mengawasi situasi keamanan menyusul aneksasi Rusia atas semenanjung Krimea. Sebelumnya kelompok separatis juga melakukan penyanderaan pemantau OSCE. Namun dibebaskan setelah upaya diplomasi yang gencar dilakukan negara-negara Eropa.

rzn/as (afp,ap)