1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaEropa

Sepakbola Suarakan Ketidakadilan

11 Desember 2020

Bukan kali pertama pesepakbola utarakan pandangannya atas ketidakadilan. Teranyar adalah Antoine Griezmann yang memutuskan kontrak komersial dengan Huawei karena dugaan keterlibatan proyek pengawasan warga muslim Uighur.

https://p.dw.com/p/3ma7k
Antoine Griezmann Fußball
Pemain depan FC Barcelona Antoine Griezmann.Foto: picture-alliance/dpa/NurPhoto

Pesepakbola asal Prancis Antoine Griezmann telah membuat pernyataan yang menjadi sorotan besar pada Kamis (10/12) terkait pemutusan kontrak komersialnya dengan raksasa telekomunikasi asal Cina Huawei. Melalui akun Instagramnya ia mengutarakan alasannya mengambil langkah tersebut dikarenakan "kecurigaan kuat bahwa Huawei telah berkontribusi pada pengembangan 'peringatan Uighur' melalui penggunaan perangkat lunak pengenal wajah, saya segera mengakhiri kemitraan saya dengan perusahaan."

Griezmann meminta Huawei untuk "tidak hanya menyangkal tuduhan ini tetapi juga mengambil tindakan nyata secepat mungkin untuk mengutuk penindasan massal ini... dan menggunakan pengaruhnya untuk berkontribusi pada penghormatan hak asasi manusia."

IPVM, Perusahaan riset soal pengawasan yang berbasis di AS, mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Selasa (08/12) bahwa Huawei telah terlibat dalam pengujian perangkat lunak pengenal wajah di Cina yang dapat mengirim peringatan ke polisi ketika mengenali wajah minoritas Uighur.

Meski begitu Huawei telah membantah klaim tersebut. "Kami tidak mengembangkan algoritme, atau aplikasi di bidang pengenalan wajah atau solusi yang menargetkan kelompok etnis," kata Huawei kepada AFP. "Produk dan solusi kami sesuai dengan standar industri dan peraturan saat ini. Huawei sepenuhnya dan secara ketat mematuhi Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia, dan mematuhi undang-undang di 170 negara tempat Huawei beroperasi."

Sepakbola terus suarakan ketidakadilan dalam sepekan

Permalahasan ketidakadilan juga sempat terjadi di pertandingan Liga Champions Eropa saat Paris Saint Germain (PSG) menjamu Istanbul Başakşehir. Saat pertandingan berjalan wasit ofisial Sebastian Coltescu mendeskripsikan asisten pelatih Başakşehir Pierre Webo sebagai "hitam", atau "negru" dalam bahasa Rumania

Dalam rekaman pertandingan terlihat Demba Ba, pemain Başakşehir, mengkonfrontasi wasit tersebut. "Ketika Anda menyebut orang kulit putih, Anda tidak pernah mengatakan 'pria kulit putih ini,' Anda hanya mengatakan 'orang ini,' jadi mengapa ketika Anda menyebut pria kulit hitam, Anda mengatakan' pria kulit hitam ini?"

Kejadian tersebut membuat pertandingan ditunda hingga esok hari. Presiden Istanbul Basaksehir menyerukan larangan seumur hidup terhadap wasit Sebastian Coltescu. "Wasit jenis ini harus dilarang seumur hidup," kata presiden Basaksehir Goksel Gumusdag kepada media Turki. "Mereka harus menjadikan dia sebagai contoh kasus." UEFA juga menjanjikan "penyelidikan menyeluruh" atas insiden tersebut.

Beberapa tokoh sepakbola telah menyerukan soal Hak Asasi Manusia (HAM). Terkait persekusi warga muslim Uighur setahun yang lalu juga pernah dikritik oleh pesepakbola asal Jerman Mesut Özil. Buntutnya Özil dihapus dari video gim Pro Evolution Soccer 2020 di Cina. 

Kementerian luar negeri Cina mengutuk komentarnya dan kanal CCTV membatalkan pertandingan Liga Inggris Arsenal melawan Manchester City dari jadwalnya. yp/hp (afp, reuters)