1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Senat Amerika Serikat Setujui RUU Reformasi Sistem Kesehatan

24 Desember 2009

Setelah perdebatan panjang berbulan-bulan, Senat AS, hari Kamis (24/12), menyetujui RUU reformasi menyeluruh sistem kesehatan Amerika Serikat.Sebelum dapat diberlakukan, RUU tersebut harus disetujui DPR AS.

https://p.dw.com/p/LDCf
Presiden AS Barack Obama dan WakilPresiden Joe Biden berbicara di Gedung Putih setelah Senat menggolkan RUU Reformasi Sistem Kesehatan.
Presiden AS Barack Obama dan WakilPresiden Joe Biden berbicara di Gedung Putih setelah Senat menggolkan RUU Reformasi Sistem Kesehatan.Foto: AP

Pemungutan suara di Senat AS mengenai rancangan undang-undang reformasi sistem kesehatan berlangsung sesuai harapan, meski terdapat rintangan kecil.

Pemimpin fraksi Demokrat, Senator Harry Reid, yang telah bekerja keras menggolkan reformasi sistem kesehatan ini, terpeleset lidah ketika diminta suaranya.

Waktu Reid ditanya, apakah dia menyetujui atau tidak menyetujui RUU itu, dia mengatakan tidak. Sekejap kemudian, suara tawa terdengar memecah sunyi penuh tanda tanya yang sempat mengisi ruang. Reid menyadari kekeliruannya dan segera meralat keputusannya, mengatakan “Ya!“.

Terlalu banyak yang dilalui Reid dalam beberapa hari terakhir ini. Namun pada akhirnya Presiden Obama dapat berterima kasih pada Harry Reid, karena mendapat persetujuan Senat.

Hasil akhir pemungutan suara menunjukkan, 60 suara setuju dan 39 suara yang tidak setuju. Para pemuka fraksi Partai Demokrat bernafas lega.

Senator Christopher Dott mengatakan, "Pada malam Natal ini, menurut saya tidak ada hadiah yang lebih baik lagi yang dapat diberikan Senat kepada warga.Undang-undang itu melenyapkan kekhawatiran warga yang selama ini tidak memiliki perlindungan kesehatan bagi keluarganya, ketika memerlukannya."

Pengamat isu kesehatan menyimpulkan, apabila undang-undang ini diberlakukan di masa depan lebih 30 juta lagi warga Amerika Serikat mendapatkan perlindungan asuransi kesehatan. Secara keseluruhan, dalam sepuluh tahun mendatang undang-undang ini akan menyedot dana pajak sekitar 900 miliar dolar. Meski begitu pemerintah di Washington memperkirakan bahwa berkat reformasi ini, biaya yang diperlukan untuk sistem pelayanan kesehatan akan dapat dikurangi secara drastis.

Presiden Barack Obama sengaja menunda liburannya karena menunggu hasil pemungutan suara di Senat. Beberapa saat sebelum keberangkatannya ke Hawaii untuk liburan Natal, Obama mengatakan, "Tujuh presiden, baik Demokrat maupun Republik, ingin melaksanakan reformasi sistem kesehatan. Namun selalu, upaya tersebut dihalangi oleh para pelobi yang punya kepentingan sendiri, yang ingin mempertahankan status quo, karena mau menguntungkan industri asuransi ketimbang warga Amerika Serikat."

Obama masih harus memikirkan bagaimana pemyelesaian reformasi sistem kesehatan ini. Pasalnya undang-undang itu belum dapat diberlakukan. Beberapa pekan lalu, parlemen AS sudah menyusun undang-undang kesehatan yang lain, kini kedua rancangan tersebut harus disesuaikan satu sama lain. Ini tentu akan memicu perdebatan sengit pada bulan Januari mendatang.

Diperkirakan, keputusan akhir mengenai undang-undang reformasi kesehatan akan ditetapkan Kongres AS awal Februari 2010.

Kastan Klaus/Luky Setyarini

Editor: Edith Koesoemawiria