1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sekjen PBB Optimis KTT Iklim Hasilkan Perjanjian Efektif

8 Desember 2009

Sekjen PBB Ban Ki-moon optimis pertemuan puncak iklim di Kopenhagen, Denmark akan membuahkan perjanjian yang akan membantu mengatasi dampak perubahan iklim.

https://p.dw.com/p/Kxan
Pembukaan KTT Iklim di Kopenhagen, Denmark.
Pembukaan KTT Iklim di Kopenhagen, Denmark.Foto: AP

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengharapkan pertemuan puncak iklim di Kopenhagen dapat menyepakati perjanjian bersejarah dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.

Ia mengharapkan perjanjian di Kopenhagen segera berlaku efektif dan termasuk juga sejumlah rekomendasi spesifik. Hal yang dimaksud sekjen PBB itu adalah perjanjian yang mengikat menyangkut target pengurangan emisi karbondioksida secara global.

Ban menjelaskan, negara-negara kaya harus menyediakan bantuan keuangan dan bantuan teknis untuk membantu negara berkembang mengurangi emisi gas rumah kaca dan menanggulangi dampak perubahan iklim.

Prospek untuk terjadinya terobosan muncul ketika Senin lalu (07/12), Amerika Serikat menyatakan akan mulai mengatur pembatasan emisi gas karbondioksida dan gas rumah kaca yang berisiko bagi kesehatan dan berdampak pada perubahan iklim.

Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA), Senin (07/12), juga sudah menyiapkan undang-undang pembatasan emisi kendaraan bermotor dan mengatur tingkat emisi karbondioksida dari sumber tak bergerak seperti pabrik-pabrik.

Direktur EPA Lisa Jackson di Washington mengatakan, ini merupakan langkah besar bersejarah yang pernah dibuat pemerintah AS di bidang lingkungan.

Lebih lanjut Jackson mengatakan, "Pemerintahan saat ini tidak ingin lagi mengabaikan sains atau peraturan, atau menghindari tanggung jawab untuk anak-cucu kita."

Saat ini pemerintahan AS masih menunggu Kongres mengesahkan RUU pembatasan emisi gas rumah kaca tersebut. Pemerintahan Obama menghendaki pembatasan emisi gas rumah kaca lewat peraturan dan undang-undang.

Lisa Jackson mengatakan, “Alasannya adalah perundang-undangan lebih menyeluruh dan dapat mencakup aspek ekonomi. Itu dapat memberikan kepastian absolut bagi sektor bisnis bahwa pemerintah berada dalam jalur menuju energi bersih, bahwa investasi mereka akan menguntungkan karena mereka tahu bahwa negara ini sudah berada pada jalur yang benar.“

Tambahnya, "Kami tiba di KTT Iklim Kopenhagen dengan menunjukkan komitmen kami untuk menghadapi tantangan global. Kami harap pengumuman hari ini dapat memberikan sumbangan tambahan bagi kesepakatan luas dalam pertemuan kita pekan ini. Dengan melakukan tindakan, dengan mengenali tantangan ini, kami sekarang bergabung dengan ratusan negara lain, ribuan ilmuwan terkemuka, puluhan ribu inovator, pengusaha, dan perusahaan swasta, jutaan warga Amerika dan miliaran warga dunia yang telah melihat bukti-buktinya dan menyerukan untuk bertindak dalam mengatasi perubahan iklim."

Masalahnya bagi AS terletak pada jadwal di Kongres. Saat ini parlemen AS sedang memperdebatkan reformasi layanan kesehatan dan tema perubahan iklim nampaknya belum dapat disetujui Senat hingga akhir tahun ini.

LS/AS/rtr/afp