1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sejumlah Bom Meledak di Pakistan

5 April 2010

Hari Senin (05/04) menjadi salah satu hari paling berdarah di Pakistan. Sejumlah bom meledak di dua kota di negara itu.

https://p.dw.com/p/Mnl4
Polisi Pakistan membawa korban cedera di Timergarah, distrik Lower Dir, Senin (05/04).
Polisi Pakistan membawa korban cedera di Timergarah, distrik Lower Dir, Senin (05/04).Foto: AP

Di kota Timargarah, distrik Lower Dir, pada hari Senin (05/04), terjadi serangan bom bunuh diri. Setidaknya 45 orang tewas dan 77 orang luka-luka ketika pelaku serangan meledakkan dirinya di tengah massa yang sedang menghadiri acara Partai Awami (ANP) di kota yang terletak di wilayah barat laut Pakistan tersebut. Menurut keterangan polisi, pelaku sempat dihentikan di pintu masuk lokasi acara, namun akhirnya pelaku langsung meledakkan dirinya di pintu masuk ruang pertemuan tersebut.

Partai Awami Anti Taliban

Polisi Pakistan membawa korban cedera di Timergarah, distrik Lower Dir, Senin (05/04).
Seorang pria membawa anak yang terluka akibat serangan bom di Timergarah, distrik Lower Dir, Pakistan, Senin (05/04).Foto: AP

Partai Nasional Awami (ANP) merupakan partai politik berhaluan moderat dan sekuler. Partai ini mendukung operasi militer pemerintah melawan Taliban di kawasan perbatasan dengan Afghanistan. Seperti yang dilaporkan stasiun televisi pemerintah, acara Partai Awami di kota Timargarah dihadiri oleh ratusan pendukungnya. Pertemuan tersebut dilangsungkan untuk merayakan rencana perubahan nama wilayah Khyber-Pakhtunkhwa di barat laut Pakistan. Nama tersebut sudah lama dipakai sejak masa penjajahan Inggris.

Serangan Bom terhadap Konsulat AS di Peshawar

Serangan bom terhadap gedung konsulat AS di Peshawar, Pakistan, Senin (05/04).
Serangan bom terhadap gedung konsulat AS di Peshawar, Pakistan, Senin (05/04).Foto: Faridullah Khan

Beberapa jam kemudian setelah serangan di Timargarah, sejumlah bom meledak di Peshawar, di dekat gedung konsulat Amerika Serikat. Menurut keterangan resmi, empat pelaku dalam dua mobil berencana untuk menerobos masuk konsulat AS yang dijaga ketat dan membunuh orang-orang di dalamnya. Namun mereka gagal melakukannya dan menyebabkan hanya kerusakan kecil.

Pensiunan inspektur polisi Afzal Shigri dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Al Jazeera mengomentari modus operandi para pelaku. Katanya, "Yang mengkhawatirkan adalah, mereka berhasil melewati beberapa pos penjagaan dan mencapai titik ini. Karena sebenarnya titik ini juga dilindungi pos sebelumnya. Mereka mampu mencapai lokasi ini. Saya pikir para penyelidik sedang melakukan investigasi mengenainya. Mungkin mereka punya kontak orang terdekat, dan mereka mampu melacak jaringannya dan memburu para pelaku."

Ledakan bom pertama yang berjarak hanya 20 meter dari pintu masuk gedung konsulat menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai banyak orang di sekitarnya. Kepala Kepolisian Peshawar Liaquat Ali Khan mengatakan, kendaraan kedua yang membawa bahan peledak dalam jumlah yang lebih besar, dihentikan di pos penjagaan,15 meter dari pintu masuk.

Lebih lanjut Kepala Kepolisian Peshawar Ali Khan mengatakan bahwa pengemudi mobil itu tidak punya pilihan lain selain meledakkan kendaraannya pada saat itu juga. Ledakan kedua itu menewaskan dua pelakunya yang menggunakan rompi bom bunuh diri dan berjalan di depan mobil tersebut.

Beberapa saksi mata dan pejabat pemerintah setempat melaporkan adanya upaya serangan bom ketiga dan keempat. Ledakan bom di Peshawar yang sempat direkam oleh stasiun televisi lokal, menimbulkan asap hitam pekat di atas kota. Salah satu rekaman video menunjukkan bom meledak berjarak beberapa meter dari dua orang yang mengangkat tangannya seperti isyarat menyerah.

Disebutkan, delapan hingga sepuluh pelaku terlibat dalam serangan bom tersebut. Mereka mengenakan seragam militer Pakistan yang memudahkan akses mendekati lokasi konsulat. Kantor berita Jerman DPA melaporkan, sempat terjadi aksi tembak menembak antara para pelaku dan aparat keamanan, sesaat setelah ledakan bom.

Peshawar merupakan kota terbesar di wilayah barat laut Pakistan. Meski pemerintah saat ini sudah berhasil mengendalikan sebagian besar wilayah tersebut, Taliban masih terus melancarkan serangan. Peshawar kerap menjadi sasaran kelompok perlawanan yang bersembunyi di wilayah pegunungan perbatasan dengan Afghanistan itu.

LS/VLZ/dpa/rtr