1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Seekor Gajah Mati Diracun di Kebun Sawit

27 Desember 2017

Seekor gajah hamil yang ditemukan tewas di sebuah perkebunan kelapa sawit milik PT Dwi Kencana Semesta di Aceh diduga dibunuh dengan diracuni. Kasus kematian gajah bukan hal langka di kebun milik perusahaan tersebut.

https://p.dw.com/p/2pyod
Symbolbild Afrika Elefant, Wilderei Gewehr Stoßzähne
Foto: picture-alliance/Okapia

Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam menemukan bangkai gajah pada 22 Desember silam setelah mendapat laporan dari masyarakat lokal. "Gajah berusia 25 tahun ini sudah mati selama 10 hari ketika kami tiba," kata Kepala BKSDA Sapto Aji Prabowo kepada kantor berita AFP. "Dari hasil autopsi, kami melihat organ pencernaan menghitam yang oleh dokter disebut sebagai indikasi umum keracunan."

"Namun, apakah sengaja diracun atau tidak, kami belum tahu,” imbuhnya.

Gajah naas tersebut dikabarkan sedang mengandung janin berusia 13 bulan ketika ditemukan tewas di perkebunan PT Dwi Kencana Semesta di desa Seuneubok Bayu. Sejumlah warga mengaku terbiasa melihat gajah memakan pupuk kimia di kebun. "Namun, apakah gajah yang mati ini yang memakan pupuk tersebut atau bukan, kami belum dapat memastikannya,” jelas Sapto.

Untuk mengungkap penyebab kematian hewan yang dilindungi itu, BKSDA Aceh menjunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik di Medan yang baru akan tuntas selambatnya dua bulan ke depan.

Kasus kematian gajah di lahan milik PT Dwi Kencana Semesta bukan hal langka. April 2016 silam warga menemukan seekor gajah nyaris membusuk. Dua tahun sebelumnya polisi menemukan dua ekor gajah tewas mengenaskan dengan kepala terputus di lokasi kebun milik PT DKS. Dua karyawan akhirnya dijadikan tersangka.

Gajah Sumatera tercatat sebagai satwa langka dan terancam punah. Ekspansi besar-besaran kebun kelapa sawit merusak habitat asli gajah dan membuat konflik antara satwa dan manusia semakin meruncing. Menurut BKSDA Aceh, tahun ini saja sebanyak 11 ekor gajah ditemukan mati, kebanyakan dibunuh oleh manusia.

rzn/hp (AFP, Tribun)