1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

210709 SEACOM Afrika

22 Juli 2009

Kabel bawah laut sepanjang 14.000 km akan menghubungkan Eropa dan Asia Selatan dengan lima negara Afrika Timur. Dengan ini sambungan internet di Afrika akan menjadi berkali-kali lebih cepat.

https://p.dw.com/p/IvGW
Kabel bawah laut memungkinkan kecepatan transfer sebesar 1,3 Terabit per detik. 20 juta orang dapat mendengarkan siaran DW secara bersamaanFoto: AP

Kabel bawah laut bukanlah kabel biasa. Kabel ini setebal lengan, terdiri dari delapan lapisan dan harus tahan air laut. Dan kabel ini juga harus tahan lama karena biaya reparasinya mahal. Selain itu kabel ini juga harus berfungsi dengan baik dalam mengirim data dengan aman dan cepat dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dalam proyek SEACOM kabel semacam ini dipasang di pesisir timur Afrika. Panjangnya sekitar 14.000 km dan ini akan menghubungkan Eropa dan Asia Selatan dengan Afrika Selatan, Mozambik, Tanzania, Kenya dan Madagaskar. Sampai sekarang negara-negara Afrika ini hanya mempunyai sambungan internet melalui satelit. Karena itu sambungannya mahal dan lambat. Dengan kabel bawah laut yang mulai berfungsi Kamis ini (23/07), biaya internet akan menjadi sekitar sepersepuluhnya dan kecepatannya akan menjadi berkali-kali lebih cepat. Ini dapat memberikan efek positif pada perkembangan perekonomian di Afrika Tenggara, demikian dikatakan Michael Monnerjahn dari Ikatan Bisnis Afrika-Jerman.

Kabel internet bawah laut ini termasuk teknik terbaru dalam sambungan internet. Bagian paling penting adalah fiber glass atau serat kaca yang memungkinkan kecepatan transfer sebesar 1,3 Terabit per detik. Secara teori, ini lebih dari setengah juta lebih cepat daripada sambungan DSL biasa dengan kapasitas maksimum. Atau dengan kata lain: lebih dari 20 juta orang dapat mendengarkan siaran Deutsche Welle lewat internet di saat yang bersamaan. Ini tidak dapat dilakukan dengan hubungan internet melalui satelit yang selama ini digunakan di Afrika Timur. Demikian dikatakan Frank Orlowski dari Perusahaan De-Cix - salah satu perusahaan internet terbesar di Jerman yang berkedudukan di Frankfurt.

Orlowski melanjutkan: "Dengan kabel bawah laut ini wilayah Afrika Timur tidak butuh sambungan internet melalui satelit lagi. Sampai sekarang wilayah ini belum punya sambungan internet yang cepat. Internet itu merupakan media yang sangat interaktif. Dan sebenarnya satelit sendiri tidak bisa mentransfer data secara interaktif. Karena itu kami selalu tertarik untuk tahu jika ada sistem kabel bawah laut yang baru dipasang.”

Kabel internet ini juga akan membawa dampak positif bagi organisasi-organisasi yang banyak kaitannya dengan Afrika Selatan, Mozambik, Tanzania, Kenya dan Madagaskar. Karena selama ini perkembangan internet dan sambungan telpon di kelima negara tersebut lambat sekali. Michael Monnerjahn dari Ikatan Bisnis Afrika-Jerman mengatakan, email sering tidak sampai dan komunikasi yang bisa diandalkan hanya melalui telepon seluler. Sebentar lagi ini akan jadi sejarah dan celah digital antara Afrika Timur dan seluruh dunia akan menjadi semakin kecil.

Konstantin Zurawski / Anggatira
Editor: Ziphora Robina