1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

SBY Harapkan Terobosan Kerjasama dalam Perlindungan Iklim

26 Mei 2010

Presiden Yudhoyono beradaa di Norwegia untuk menghadiri Konferensi Perubahan Iklim Oslo. Dalam konferensi ini Presiden SBY bertindak sebagai pemimpin sidang bersama tuan rumah, perdana menteri Norwegia.

https://p.dw.com/p/NXUO
Presiden Susilo Bambang YudhoyonoFoto: AP

Konferensi Perubahan Iklim di Oslo ini, 26-27 Mei 2010, merupakan kelanjutan dari pertemuan di Paris, Perancis, pada Maret lalu. Akan hadir wakil dari sekitar 50 negara, disamping wakil dari organisasi internasional, NGO, LSM dan sektor swasta. Agenda pembahasannya dikhususkan pada mekanisme pengurangan emisi dari penggundulan dan pengrusakan hutan di negera berkembang.

Diharapkan konferensi itu menyetujui peningkatan komitmen pembiayaan negara maju terhadap negara berkembang pengelola hutan menjadi 4 hingga 5 miliar Dolar Amerika Serikat.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan memimpin Konferensi Oslo itu bersama perdana menteri Norwegia.

Yudhoyono menjelaskan prakarsa bersama Indonesia dan tuan rumah Norwegia di forum itu, yaitu membuat terobosan antara negara maju dan berkembang untuk bekerjasama di bidang kehutanan dan perubahan iklim. Dengan kerjasama ini, diharapkan nantinya Konvensi Kerangka Kerja PBB Tentang Perubahan Iklim, UNFCCC, dapat menghsilkan sesuatu yang lebih konkret pada konferensi Iklim PBB di Meksiko, 29 November – 10 Desember 2010.

Menurut Yudhoyono, prakarsa kerjasama sukarela negara maju dan berkembang yang dibahas dalam Konferensi Oslo ini merupakan upaya melanjutkan usulan Indonesia sebelumnya dalam konferensi iklim di Kopenhagen Denmark. Indonesia ketika itu mengusulkan adanya pemberian insentif dari negara maju kepada negara-negara pemilik hutan-hujan tropis yang melakukan pengelolaan hutannya.

Selain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para kepala negara yang memastikan hadir antara lain dari Denmark, Papua Nugini, Kamerun, Guyana dan Gabon.

Sehari sebelum konferensi, Presiden Yudhoyono dan delegasi dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan pemerintah Norwegia.

Disamping membahas kerjasama di berbagai bidang, dalam pertemuan itu, pemerintah Indonesia dan Norwegia akan menandatangani kesepakatan kerja sama dalam penanganan perubahan iklim dan kehutanan. Menurut Presiden Yudhoyono, pemerintah Norwegia berkomitmen memberikan dukungan dana bagi pengelolaan hutan Indonesia.

Menurut Presiden Yudhoyono, dana dalam bentuk hibah itu akan digunakan antara lain untuk mendukung upaya Indonesia mengatasi penggundulan hutan, melaksanakan penghutanan kembali, mengelola lahan gambut dan menangani kebakaran hutan.

Presiden Yudhoyono dijadwalkan kembali dari Norwegia pada hari Jumat (28/05) dan akan tiba di tanah air hari Sabtu pagi (29/05). Sore harinya Presiden dijadwalkan menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Zaki Amrullah

Editor: Ging Ginanjar