1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Saling Tembak di Semenanjung Korea

31 Maret 2014

Manuver berujung eskalasi. Korea Utara menembakkan 500 peluru artileri ke arah Korea Selatan. Negeri jiran itu lantas membalas dengan melepaskan 300 tembakan. Insiden tersebut memperburuk situasi di Semenanjung Korea

https://p.dw.com/p/1BYvG
Foto: Jung Yeon-Je/AFP/Getty Images

Korea Utara dan Selatan saling menembakkan ratusan peluru artileri terhadap satu sama lain di kawasan perbatasan laut kedua negara. Militer Korsel mengklaim, beberapa peluru yang ditembakkan oleh Korut mendarat di wilayahnya. Sebab itu "kami membalas dengan tembakan meriam," tulis militer dalam pernyataan pers di Seoul.

Penduduk pulau Baengyeong yang dikuasai Korea Selatan telah diperintahkan untuk berlindung. Sebagian sudah menuruti perintah militer, kata seorang jurubicara pemerintah lokal.

Rejim komunis di Pyongyang sebelumnya mengumumkan bakal menggelar manuver militer dengan amunisi tajam di pantai barat semenanjung Korea, di tepi perbatasan Korea Selatan. Selain itu Korea Utara juga mewanti-wanti kapal dagang yang biasa melintas di kawasan tersebut.

Berbalas Artileri

Sebaliknya jurubicara panglima militer Korea Selatan mengklaim sudah memperingatkan Korea Utara, bahwa pihaknya akan membalas tembakan jika peluru melintasi perbatasan dan mendarat di wilayahnya.

Militer Korea Utara menembakkan 500 peluru artileri selama lebih dari tiga jam. Seratus di antaranya mendarat di wilayah perairan yang dikuasai oleh Korea Selatan. Sebaliknya Seoul menjawab dengan menembakkan 300 peluru artileri ke arah perbatasan. Selama insiden tersebut kedua negara tidak membidik wilayah daratan atau fasilitas militer.

Insiden tersebut mempertajam garis konflik antara kedua negara. Selain mengevekuasi penduduk sipil di dua pulau di dekat perbatasan, Korea Selatan juga mengirimkan pesawat tempur untuk mengawasi perbatasan laut kedua negara.

Cina Peringatkan Kedua Negara

Sejak beberapa tahun terakhir kedua negara berulangkali terlibat insiden di perbatasan. Akhir 2010 silam tembakan artileri yang dilakukan Korea Utara terhadap pulau Yeonpyeong menyebabkan tewasnya empat penduduk sipil.

Insiden pada Senin (31/3) itu ditanggapi oleh negeri jiran, Cina agar kedua pihak menjaga perdamaian di kawasan. Hal tersebut diutarakan oleh seorang jurubicara Kementrian luar Negeri di Beijing. Minggu (30/3) Korea Utara menjawab kritik Dewan Keamanan PBB terkait uji coba roket yang digelar baru-baru ini dengan ancaman akan melakukan uji coba senjata nuklir. Korea Utara saat itu menguji dua rudal balistik jarak menengah

Semenanjung Korea hingga kini masih berstatus darurat militer sejak berakhirnya perang Korea 1950-1953. Amerika Serikat saat ini menempatkan sekitar 28.000 pasukannya di wilayah Selatan untuk meminimalisir potensi serangan dari Korea Utara.

rzn/hp (dpa,rtr)