Salafisme di Jerman
13 Desember 2012Ada sekitar 4000 pengikut Salafisme di Jerman. Ada juga warga Jerman yang masuk Islam dan bergabung dengan kelompok ini. Dalam sebuah aksi demonstrasi di Bonn, ada pendukung Salafi yang menyerang polisi dengan pisau. Apakah gerakan mereka membahayakan keamanan di Jerman? Berapa besar peran gerakan Salafi? Para peneliti di Jerman tidak sepakat. Mereka berpendapat, Salafi hanya kelompok kecil dan tidak bisa dikatakan mewakili suara Islam di Jerman. Komunitas Salafi sendiri terdiri dari beberapa kelompok. Ada kelompok moderat, tapi ada juga kelompok radikal yang secara terbuka menyerukan aksi kekerasan.
Berkaitan Dengan Terorisme?
Peneliti terorisme F.W. Horst mengaku kuatir dengan kegiatan Salafi fi Jerman. Ia melihat ada kaitan antara kegiatan kelompok Salafi dan kelompok Jihadis yang ingin beraksi di Jerman. Kebanyakan komunitas mesjid di Jerman dan para imamnya berpandangan moderat. Tapi ada kelompok kecily ang radikal. Di mesjid Al Nur di Berlin, ada kelompok muda yang mendapat indoktrinasi dan diberangkatkan ke Waziristan untuk melakukan perang jihad.
Ada juga bekas penyanyi Rapper ”Deso Dogg” alias Denis Mamadou Cuspert yang pernah tinggal di Berlin kemudian lari ke Mesir. Dari sana ia mengancam akan melakukan serangan teror di Jerman. Horst mengatakan, dengan perubahan di Mesir, kelompok ekstrim Salafi punya kemungkinan baru untuk berkumpul membangun jaringan dan mencari dana. Di Jerman sendiri, banyak kelompok Islam yang punya toleransi terhadap kelompok Salafi yang secara terang-terangan menyerukan aksi kekerasan dan terbukti punya hubungan dengan organisasi teror di luar negeri-
Hanya Kelompok Minoritas
Menurut Dinas Perlindungan Konstitusi Jerman, Verfassungsschutz, mayoritas pendukung Salafi di Jerman tidak terkait dengan aksi terorisme. Namun ”hampir semua pelaku dan jaringan teror islamistis yang beraksi di Jerman punya latar belakans Salafi”, kata Aladdin Sarhan. Ia seorang peneliti Islam yang bekerja di kepolisian negara bagian Rheinland-Pfalz. Ia menegaskan: ”Kepolisian tidak mengamati Salafi sebagai sebuah aliran agama. Kami menyelidiki kalau ada kasus kejahatan, atau kami berusaha mencegah terjadinya kejahatan.”
Tapi memang banyak sorotan publik terhadap Salafisme. Karena memang ada ancaman serangan teror yang sering diberitakan dan ada persiapan aksi kekerasan yang berhasil dibongkar pllisi. Selain itu, ada kelompok Salafi yang giat menggunakan sarana internet untuk menyebarkan padangan radikalnya. Kelompok lain melakukan aksi membagikan Qur'an di beberapa kota di Jerman.
Aladdin Sarhan yang beragama Islam menerangkan, kelompok Salafi kelihatannya saja besar. Tapi sebenarnya tidak banyak pengikutnya. Aliran Salafi menurut Sarhan punya pandangan terbelakang tentang Islam dan menginterpretasikan dalil-dalil agama secara literal.
Dimanfaatkan Kelompok Populis Kanan
Kelompok Salafi mengartikan ungkapan-ungkapan seperti ”Syariah” dan ”Jihad” secara radikal dan hanya berdasarkan pemahamannya sendiri. Jadi pandangan Salafi tidak bisa dianggap sebagai pandangan warga muslim di Jerman. Siapa yang beranggapan demikian, sudah terkecoh oleh propaganda Salafi. Tapi ada kelompok-kelompok populis dari kalangan ekstrim kanan di Jerman yang sengaja memanfaatkan situasi ini untuk menyulut kebencian terhadap Islam. Sejak 20 tahun terakhir ada perubahan menarik yang terjadi di kalangan ekstrim kanan. Kalau dulu mereka fokus pada propaganda anti Israel, sekarang mereka makin fokus pada propaganda anti Islam. Demikian diterangkan Karin Priester, Profesor Sosiologi di Universitas Münster. Kelompok Salafi adalah musuh ideal bagi kalangan ekstrim kanan. Mereka mencoba mempengaruhi orang yang takut kriminalitas atau yang menolak masyarakat multikultural.
Para peneliti Islam di Jerman sepakat, posisi ekstrim sebuah kelompok minoritas jangan dianggap sebagai perwakilan suara umat Islam. Tapi mayoritas umat Islam yang moderat di Jerman juga perlu bersuara tegas menentang radikalisme. Karena kalau kelompok radikal yang bersuara keras, bagi orang luar sulit untuk membedakan, mana posisi dan suara mayoritas Islam yang sebenarnya.