1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rosetta Akhiri Misi Dijatuhkan ke Komet

30 September 2016

Misi Rosetta meneliti komet yang sudah berjalan 12 tahun akan diakhiri dengan final dramatis. Wahana riset antariksa itu dijatuhkan ke permukaan komet Churyumov-Gerasimenko.

https://p.dw.com/p/2QlnI
Raumfahrt ESA Weltraumsonde Rosetta
Foto: picture-alliance/dpa/DLR

Rosetta Akhiri Misi Dengan Dijatuhkan ke Komet

Wahana penelitian komet milik badan antariksa Eropa - ESA Rosetta akan mengakhir misi risetnya, setelah menempuh perjalanan sejauh 6 milyar kilometer di ruang angkasa. Misi penelitian komet yang diluncurkan 12 tahun silam itu, mencatat sukses mendaratkan kapsul Philae ke permukaan komet Churyumov-Gerasimenko pada 2014 silam dan mengirim data dalam jumlah luar biasa.

Proyek dari badan antariksa Eropa - ESA tersebut pada tahun 2016 ini memasuki fase paling kritis. Rosetta yang mengorbit komet 67P/Churyumov-Gerasimenko sejak dua tahun silam, kini mencapai jarak dimana energi matahari terlalu lemah, untuk masih bisa mengoperasikan wahana riset dan komputer pengumpul serta pengirim data di dalamnya.

Para ilmuwan ESA di pusat pengendali Darmstadt, Jerman memutuskan mengakhiri misi penelitian komet itu dengan skenario final yang dramatis. Manajer proyek Rosetta di ESA, Matt Taylor mengibaratkan orkestrasinya dengan konser musik rock dari tahun 70-an. "Saat pemusik beranjak tua dan nyaris tak mampu bernyanyi lantang lagi, konser perpisahan spektakuler harus digelar", kata dia.

Dijatuhkan sengaja untuk himpun data

Karena itu, Rosetta akan dijatuhkan ke permukaan komet Churyumov-Gerasimenko yang berdebu dan berlapis es tanggal 30 September 2016. Lokasi yang dipilih adalah areal yang disebut ngarai Ma'at sedalam 100 meter.

"Pilihan ngarai Ma'at dengan pertimbangan, di tarikan nafas terakhirnya, Rosetta masih bisa mengirim data struktur batuan dari dalam dinding jurang sempit itu", ujar manajer proyek ESA Taylor.

Disebutkannya, Rosetta selama misinya telah mengirim data dalam jumlah luar biasa yang diibaratkan peti harta karun yang harus dibongkar isinya. Wahana riset antariksa itu mendeteksi eksistensi komponen organik kunci kehidupan di permukaan komet. "Bisa jadi inilah komponen organik yang jatuh ke Bumi dan memungkinkan munculnya kehidupan di planet kita", tambah Taylor. Juga Rosetta membuktikan bahwa air di bumi asal usulnya bukanlah dari komet.