1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rokok Perpendek Hidup Hingga10 Tahun

14 Oktober 2013

Hasil penelitian baru di Australia menunjukkan efek rokok yang ternyata lebih mematikan dari yang diduga sebelumnya.

https://p.dw.com/p/19y5v
Foto: DW/E. Winogradow

Para periset asal Australia mengatakan perokok memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi dibanding hasil penelitian sebelumnya. Berita baiknya, mereka yang berhenti merokok di usia 20an atau 30an terhindar 90 persen risiko tambahan dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok.

"Di tahun 1960an, kita dulu mengatakan mati karena rokok risikonya seperti hasil lemparan dadu," ujar pakar kesehatan Australian National University Emily Banks. "Kemudian kita mengatakan, seperti hasil lemparan koin. Kini hasil penemuan kami menunjukkan, sekitar 60 persen kematian para perokok adalah karena efek rokok."

Banks memimpin penelitian yang melibatkan 200.000 warga Australia berusia di atas 45 tahun. Hasil risetnya mengatakan, mereka yang merokok masa hidupnya diperpendek rata-rata hingga 10 tahun. Mereka yang merokok 10 batang per hari meningkatkan faktor risiko hingga dua kali lebih besar dan mereka yang merokok lebih dari 25 batang per hari empat kali lebih besar.

Merokok adalah penyebab kematian terbesar di Australia yang sebenarnya bisa dicegah. 15.000 orang meninggal setiap tahunnya karena merokok, ujar Dr Rob Grenfell dari National Heart Foundation yang terlibat dalam penelitian tersebut. Ia menambahkan, "Orang harus sadar, bahwa merokok adalah aktivitas berbahaya. Tidak ada batasan aman dalam merokok. Tidak ada istilah merokok 'sekali-kali'."

Penelitian "Sax Institute's 45 and Up" adalah penelitian terbesar dalam bidang tersebut di Australia. Menurut Banks, penelitian senada di Inggris dan Amerika Serikat juga mendapat kesimpulan yang sama.

vlz/ek (rtr, ap)