1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rivalitas AS-Cina Bayangi APEC

8 Oktober 2013

21 negara Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik APEC sepakat membuat kebijakan yang tidak akan memperburuk pelemahan ekonomi global. Pertemuan itu dibayangi persaingan dua raksasa: AS dan Cina.

https://p.dw.com/p/19vw7
Foto: Reuters

21 negara yang tergabung dalam Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik APEC berjanji akan melaksanakan kebijakan ekonomi makro yang bertanggung jawab yang akan membantu mengimbangi pelemahan perdagangan dan melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

“Pertumbuhan global terlalu lemah, risiko tetap condong ke arah pelemahan, perdagangan dunia melemah dan prospek ekonomi menunjukkan bahwa pertumbuhan cenderung melambat dan kurang seimbang dari yang diharapkan,” demikian isi pernyataan bersama APEC.

”Kami akan melaksanakan kebijakan ekonomi makro secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memastikan efek saling menguatkan bagi pertumbuhan dan menjaga stabilitas keuangan dan ekonomi di kawasan, dan mencegah efek samping yang negatif akibat sebuah kebijakan.”

Lobi cepat Kerry

Meski tanpa kehadiran Presiden AS Barack Obama, namun Amerika Serikat berusaha meningkatkan upaya untuk memperkuat pengaruh ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

Pertemuan APEC kali ini dibayang-bayangi persaingan agenda ekonomi antara dua kekuatan terbesar dunia: Amerika Serikat dan Cina.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry -- yang menggantikan Obama dalam pertemuan-- melobi dengan gerak cepat sebuah penandatanganan pakta besar perdagangan bebas dengan 12 negara APEC, kecuali Cina dan Indonesia.

“Kita memerlukan aturan modern untuk jalan yang sedang berubah, aturan yang bisa menjaga kecepatan pasar hari ini,” kata Kerry dalam pidato di sela-sela pertemuan di forum Trans-Pacific Partnership (TPP) yang kelihatannya sulit dijual.

APEC Staatssekretär John Kerry
John Kerry bergerak cepat mengejar deadline akhir tahun untuk membuat kesepakatan TPPFoto: Reuters

Kerry bertemu dengan 11 negara lain yang terlibat dalam TPP, untuk memenuhi batas waktu yang ditentukan Obama bagi perjanjian perdagangan itu pada akhir tahun ini.

AS telah memperjuangkan TPP sebagai aturan “standar emas” untuk menghadapi berbagai perubahan yang kompleks bagi ekonomi abad-21, seperti tentang bagaimana mengawasi komputasi cloud serta hak paten.

Tawaran alternatif dari Cina

Tapi Cina dan bahkan sejumlah negara berkembang yang termasuk dalam TPP telah menyampaikan kekhawatiran bahwa aturan-aturan utama dalam pakta itu hanya akan menguntungkan negara-negara kaya dan berbagai perusahaan kuat.

“Cina akan berkomitmen untuk membangun kerangka kerjasama regional trans-Pasifik yang menguntungkan semua pihak,” kata Presiden Xi Jinping dalam pidato setelah Kerry di forum bisnis APEC.

“Kita harus meningkatkan koordinasi… memperdalam penyatuan kawasan dan menghindari efek mangkuk spaghetti (meningkatnya kompleksitas ekonomi dunia akibat munculnya berbagai blok perdagangan) untuk membangun kerjasama yang lebih dekat di seluruh Pasifik.“

Selanjutnya

Sebelumnya

Indonesia juga mengisyaratkan terganggu dengan acara besar yang melibatkan 12 negara di forum TPP, yang digelar di sela-sela pertemuan APEC, dan akhirnya memutuskan untuk memindahkan pertemuan yang telah direncanakan itu ke sebuah hotel di luar lokasi resmi.

Präsident Susilo Bambang Yudhoyono bei der APEC Indonesien
Indonesia memilih tidak bergabung dalam TPP dan bersama Cina membangun pakta kerjasama lainFoto: Reuters

“Kami sebetulnya keberatan, dan salah satu alasannya, setidaknya, adalah kita tidak ingin ada liputan lain yang akan membayangi APEC,“ kata seorang pejabat Indonesia, ketika ditanya kenapa pertemuan TPP ditempatkan di luar lokasi.

Sementara itu, Cina dan Indonesia terlibat dalam rencana perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan 16 negara di kawasan dan dipelopori oleh ASEAN. Pakta perdagangan ini dilihat sebagai upaya menyaingi TPP yang dipelopori AS. Negosiasi pakta tersebut diharapkan bakal didiskusikan dalam pertemuan puncak East Asia Summit di Brunei pekan ini.

Salah satu isu terbesar dalam forum APEC adalah ketidakhadiran Obama, yang memutuskan membatalkan seluruh tur Asia akibat krisis dalam negeri terkait penutupan pemerintahan yang disebabkan buntunya pembahasan anggaran di parlemen.

Pertarungan ideologis di Washington

Obama bersama partai Demokrat terlibat dalam pertempuran dengan Republikan, yang bisa berakhir dengan bencana ekonomi akibat kegagalan membayar hutang negara tersebut. Akar pertarungan diangara keduanya adalah mengenai undang-undang kesehatan yang dikenal dengan istilah Obamacare.

Bagi Obama ini aturan itu dilihat sebagai kesempatan besar untuk memberikan asuransi kesehatan yang sebelumnya tidak dimiliki rakyat AS. Sementara Republikan menginginkan aturan itu ditunda, dibatalkan atau diubah beberapa bagian karena kebijakan itu dianggap terlalu mahal dan bisa membebani ekonomi AS yang sedang dilanda krisis.

Pertentangan antara dua kubu itu adalah pertentangan klasik ideologi, antara Demokrat yang menginginkan peran negara yang lebih besar termasuk lewat Obamacare, sementara Republikan menginginkan peran negara yang sesedikit mungkin, agar neraca anggaran sehat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

ab/ap (afp,ap,rtr)