1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ribuan Orang Protes Breivik

26 April 2012

Ribuan orang di Norwegia, Kamis (26/04) berkumpul di Oslo menunjukkan sikap anti terhadap pandangan Anders Behring Breivik. Mereka memprotes teroris itu dengan cara menyanyikan lagu rakyat yang dibenci oleh Breivik.

https://p.dw.com/p/14lKi
Breivik membenci kelompok kiri & imigran muslimFoto: Reuters

Melalui kampanye internet, lebih dari 5 ribu orang menyatakan kesiapannya bertemu di lapangan dekat pengadilan Oslo, tempat di mana Breivik menjalani persidangan atas tuduhan terorisme yang menewaskan 77 orang.

Para demonstran menyanyikan lagu “Anak-anak Pelangi” yang dinyanyikan seniman rakyat Norwegia Lillebjoern Nilsen.

Nilsen bersama menteri kebudayaan dari 5 negara yakni Norwegia, Swedia, Finlandia, Denmark dan Islandia juga telah menyatakan bakal bergabung untuk berpartisipasi menyanyikan lagu itu bersama-sama ribuan orang lainnya. Aksi serupa juga akan dilakukan di seluruh tempat di Norwegia.

Reaksi atas tudingan Breivik

Breivik (33 th), ektrimis sayap kanan, hari Jumat (20/04) pekan lalu di pengadilan mengatakan bahwa Nilsen adalah contoh yang sangat baik tentang seorang Marxist yang telah menyusup ke dalam kebudayaan. Breivik menyebut lagu yang dipopulerkan Nilsen sebagai tipikal jenis “cuci otak bagi murid-murid di Norwegia.”

Sebagai reaksi atas komentar ini, dua orang Norwegia meluncurkan kampanye melalui Facebook, menyerukan kepada masyarakat untuk “merebut kembali lagu itu” dan menyanyikannya bersama di dekat gedung pengadilan Breivik.

“Saya merasa dia (Breivik-red) menginjak-injak lagu yang membesarkan saya dan saya nyanyikan untuk anak saya” kata Lill Hjoennevaag, salah seorang yang mempunyai ide protes tersebut.

Lagu itu merupakan adaptasi dari lagu rakyat Amerika yang dinyanyikan Pete Seeger's berjudul "My Rainbow Race" dan sangat terkenal di negara-negara Skandinavia. Dalam lirik lagu itu ada kata-kata “Bersama kita akan tinggal: semua saudara perempuan dan laki-laki, anak-anak dari pelangi dan bumi yang hijau.”

Nilsen menolak tafsir Breivik atas lagu itu dan mengatakan “Faktanya, ini bukan tentang orang-orang. Ini adalah soal melindungi lingkungan.“

Pada 22 Juli 2011, Breivik meledakkan bom di dekat kantor pemerintah di ibukota Oslo, yang menewaskan delapan orang. Setelak aksinya itu, ia pergi ke pulau Utoeya di mana ia membunuh 69 orang, sebagian besar adalah remaja belasan tahun yang sedang mengikuti perkemahan pemuda Partai Buruh.

Meski mengaku melakukan serangan pembunuhan, namun Breivik menolak mengaku bersalah dan mengatakan serangan yang ia lakukan adalah sesuatu yang “brutal tapi diperlukan” untuk menghentikan Partai Buruh yang berkuasa di Norwegia melakukan “eksperimen multikultural” dan menghindari apa yang ia sebut sebagai “invasi muslim” atas Norwegia dan Eropa.

ab/ as/ afp