1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reformasi Kesehatan Obama Lolos di DPR AS

22 Maret 2010

Hingga detik-detik terakhir, Presiden AS terus melakukan pembicaraan empat mata untuk menggolkan reformasi kesehatannya. Usahanya tersebut membuahkan hasil.

https://p.dw.com/p/MZ3q
Presiden AS Barack Obama dan Wapres Joe BidenFoto: AP

John Bohner, pemimpin fraksi Republik di parlemen, terdengar putus asa dalam pidatonya menjelang pengambilan suara. Ia memohon anggota DPR dari kedua belah pihak untuk menolak reformasi kesehatan, karena menurutnya ini tidak diinginkan oleh para pendiri Amerika Serikat dan rakyatnya. Tetapi usaha Bohner tidak membuahkan hasil. Padahal mereka juga telah berusaha mengulur waktu pengambilan suara selama 8 jam. Partai Republik tidak berhasil menggerakkan lebih dari 37 anggota DPR dari Partai Demokrat untuk menolak reformasi tersebut. 219 suara menyetujuinya 3 suara lebih banyak dari yang diperlukan. Menjelang tengah malam waktu setempat, ketua DPR Nancy Pelosi mengumumkan hasilnya. „Rancangan undang-undang telah diterima."

Reformasi kesehatan ini dianggap sebagai keputusan yang bersejarah dan kemenangan yang bersejarah. Selama beberapa dekade, presiden Amerika Serikat yang berbeda-beda telah mencoba untuk memperbaiki sistem kesehatan di negara itu. Namun, mereka selalu gagal. Presiden yang terakhir mencobanya adalah Bill Clinton. Presiden Barack Obama minggu lalu berusaha meyakinkan anggota partainya di parlemen. Ia bahkan melakukan pembicaraan empat mata dengan mereka yang skeptis, supaya mereka tidak menggagalkan reformasi yang dibutuhkan karena masalah masing-masing individu. Jelang pengambilan suara hari Minggu (21/3), ia bahkan berhasil menarik tujuh orang yang dikenal anti aborsi. Obama mengatakan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang menjamin bahwa reformasi kesehatan tidak akan mengubah pembatasan yang melarang uang pemerintah federal untuk aborsi.

Dalam pidatonya, Barack Obama secara sadar tidak mengumbar bahwa lolosnya rancangan undang-undang kesehatan yang baru adalah sebuah kemenangan besar baginya. "Ini bukan kemenangan bagi partai, melainkan bagi rakyat Amerika. Sekarang para pakar akan mulai menganalisa. Apa artinya bagi partai Demokrat, apa artinya bagi partai Republik? Tetapi setelah pembicaraan selesai, ada satu hal yang tersisa. Sistem ini tidak akan diambil alih pemerintah, seperti yang ditakutkan beberapa pihak, dan status quo tidak akan menguntungkan perusahaan asuransi. Sistem kesehatan ini adalah gabungan ide dari kedua partai. Dan yang paling penting adalah, sistem baru ini akan berfungsi secara lebih baik bagi warga Amerika Serikat."

Hasil terpenting dari reformasi kesehatan ini adalah : 32 juta warga yang selama ini tidak memiliki asuransi kesehatan akan mampu memiliki jaminan bila mereka jatuh sakit, antara lain melalui dana bantuan dari negara bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Tidak ada yang akan kehilangan perlindungan asuransi jika mereka berganti pekerjaan. Perusahaan asuransi tidak boleh menolak pelanggan dengan penyakit kronis atau mereka yang memiliki luka lama. Para mahasiswa turut mendapat jaminan asuransi melalui orangtua mereka hingga berusia 26 tahu´n. Untuk membiayai itu semua, antara lain persaingan antara asuransi swasta akan meningkat dan pajak tambahan bagi mereka yang berpenghasilan tinggi akan diperbesar.

Namun, mereka yang menolak reformasi tersebut yakin, bahwa rancangan undang-undang ini hanya akan menyebabkan semakin besarnya iuran, pajak penghasilan, dan bahkan pengurangan layanan medis yang ada.

Bagaimana kelanjutan dari RUU reformasi kesehatan ini? Senat yang juga didominasi Partai Demokrat akan memperoleh daftar perubahan yang diinginkan oleh parlemen sehubungan dengan anggaran rumah tangga. Jika mayoritas di senat menyetujuinya, maka Obama hanya tinggal menandatanganinya.Setelah itu, akhir minggu ini, reformasi sistem asuransi kesehatan di Amerika Serikat sudah bisa diberlakukan.

Silke Hasselmann / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Hendra Pasuhuk