1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ralf Trapp: "Dukungan Bagi Inspeksi Senjata Kimia"

Nils Naumann14 Oktober 2013

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia, OPCW,mendapat hadiah Nobel Perdamaian 2013. Deutsche Welle berbicara dengan salah satu pendiri OPCW, Ralf Trapp.

https://p.dw.com/p/19zCM
Foto: Reuters/Mohammad Abdullah

Deutsche Welle: Anda termasuk salah satu pendiri OPCW dan sampai 2006 masih bekerja sebagai inspektur senjata kimia. Sekarang OPCW mendapat hadiah Nobel Perdamaian. Apa Anda ikut bangga?

Ralf Trapp: Ya, tentu saja. Bangga dan sangat gembira. Ini adalah pengakuan yang sangat berharga bagi organisasi. OPCW sudah memberi kontribusi yang sangat penting untuk pencegahan dan penyingkiran senjata pemusnah massal yang masuk kategori senjata kimia. Proses ini belum selesai, dan masih banyak hal penting yang harus dilakukan Penghargaan ini sangat berharga untuk tugas-tugas OPCW di masa depan.

Apa yang saja tugas-tugas OPCW di masa depan?

Sampai sekarang, kami sudah membasmi 80 persen senjata kimia yang dideklarasikan dan berasal dari era perang dingin. Jadi masih ada 20 persen yang belum dimusnahkan. Selain itu, masih ada beberapa negara yang belum ikut dalam Konvensi Anti Senjata Kimia. Beberapa negara itu mungkin punya senjata kimia. Suriah sekarang sudah masuk dalam konvensi. Jadi ada satu negara lagi yang sudah mewajibkan diri untuk memusnahkan senjata kimianya. Proses ini belum berakhir.

Apakah pemberian hadiah Nobel bisa mendorong upaya pembasmian senjata kimia?

Ini akan memberikan dorongan moral maupun politik yang besar. Penghargaan Nobel akan membantu organisasi menyelesaikan tugasnya di Suriah. Dan saya berharap, negara-negara lain juga akan ikut konvensi ini dan melaporkan, lalu memusnahkan senjata kimianya. Misalnya Israel, Korea Utara dan Mesir.

Suriah adalah kawasan tugas para inspektur senjata kimia yang sekarang sedang jadi sorotan. Ini adalah untuk pertama kalinya, OPCW bertugas di sebuah kawasan perang. Bagaimana para inspektur senjata bisa melaksanakan tugasnya?

Pasti akan sangat sulit. Tapi, awalnya berjalan cukup baik. Sudah ada inspeksi pertama yang berhasil dilaksanakan. Para inspektur juga mulai memeriksa tempat penyimpanan dan produksi senjata yang dilaporkan pihak Suriah. Yang penting sekarang, bagaimana menjaga momentum ini, dan terus mengupayakan dukungan untuk proses di Suriah.

Ralf Trapp, ahli senjata kimia
Ralf Trapp, ahli senjata kimiaFoto: picture-alliance/dpa

Tentu ini semua tergantung juga dari kerjasama dengan pemerintah Suriah dan dengan oposisi. Itu sebabnya, penghargaan Nobel ini sangat penting. Karena itu dapat membantu kami mengorganisasi dukungan, agar ada tekanan yang kuat kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah.

Seandainya pemerintah atau oposisi di Suriah menolak untuk bekerjasama, seberapa besar kekuatan OPCW untuk melakukan tekanan?

Para inspektur senjata hanya bisa melaksanakan tugas sesuai dengan kapasitasnya, yaitu melakukan pengawasan. Ini hanya bisa dilakukan, kalau pihak lain mau bekerja sama. Kalau terjadi kesulitan di Suriah, harus ada tekanan dari pihak luar. Untuk itu, perlu dukungan dari Rusia, dari Iran, dan dari negara-negara lain di kawasan. Untuk itu, tentu saja harus ada kesepakatan di Dewan Keamanan PBB, agar tugas-tugas di Suriah bisa diselesaikan. Para inspektur senjata di lokasi tidak bisa melakukan tekanan politik. Ini bukan tugas mereka.