1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Raja Energi Surya Cina Lindungi Iklim Global

5 Desember 2011

Parlemen di Stockholm Senin (5/12) menganugerahkan hadiah Nobel Alternatif, penghargaan tanpa hadiah uang. Salah seorang penerimanya adalah pengusaha Cina, Huang Ming, yang dijuluki raja energi surya Cina.

https://p.dw.com/p/13MlM
Raja energi surya Cina, Huang Ming, penerima hadiah Nobel Alternatif.Foto: picture alliance/dpa

Huang Ming (53) insinyur teknik perminyakan yang kini dijuluki “raja energi surya“ Cina, dipandang sebagai pionir bagi masa depan Cina yang hijau. Sejak lebih dari 15 tahun, Ming memproduksi pemanas air tenaga surya, yang memasok air hangat bagi jutaan rumah tangga, lewat cara yang lebih bersahabat dengan lingkungan.

Menyangkut kontribusinya bagi perlindungan iklim, Huang Ming menegaskan : “Pemanas air tenaga surya sudah menghemat 20 hingga 30 juta ton batubara. Ini kontribusi besar.”

Huang Ming pada tahun 90-an membaca buku mengenai teknik pemanas air tenaga surya. Tekniknya dinilai sederhana, yakni pipa kaca berdiding ganda yang dipasang di atap menangkap energi surya, yang memanaskan air dalam sebuah tangki. Ia kemudian membuat instalasi pertama, yang dihadiahkan kepada seorang anggota keluarganya. Hasilnya amat mengagumkan. Banyak warga kota Dezhou yang berpenduduk 5 juta orang di provinsi Shandong, dimana ia membuka bengkelnya, juga ingin memasang instalasi serupa.

Dari sebuah bengkel kecil, dalam waktu hanya beberapa tahun perusahaannya berkembang menjadi pabrik besar yang memiliki 9.000 karyawan. Perusahaannya kini menjadi pemimpin pasar global.

Huang Ming mengatakan, dalam perlindungan iklim, warga jangan berharap terlalu banyak pada pemerintah. Melainkan aktif melakukan tindakan sendiri.

“Satu-satunya jalan, agar energi terbarukan dapat menggantikan energi konvensional, adalah komersialisasinya di seluruh dunia. Setiap perusahaan harus belajar dan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di pasar“, tambahnya.

Di Cina, dimana sekitar 70 persen kebutuhan energinya masih berasal dari batubara, kini sudah terpasang sekitar 100 juta instalasi pemanas air tenaga surya di atap-atap rumah. Tapi Huang Ming ingin lebih dari itu. Ia meyakinkan pimpinan negara di Beijing, agar di masa depan lebih mempedulikan pembangunan berkelanjutan.

Langit biru warisan bagi anak cucu

Apa gagasan awalnya dalam perlindungan iklim, diungkapkan Huang Ming: :“Slogan kami sejak 15 tahun lalu, adalah mewariskan langit biru kepada generasi mendatang. Untuk itu kita harus menggunakan energi surya dan menerapkan gaya hidup hijau. Itu dulu impian saya, visi saya, dan akan tetap menjadi impian serta tanggung jawab saya.

Produksi instalasi pemanas air tenaga surya, membuat Huang Ming kaya raya. Akan tetapi pengusaha ini juga bergiat lewat jalur politik. Sebagai anggota parlemen Kongres Rakyat Cina, ia memiliki andil amat besar dalam penyusunan undang-undang energi terbarukan di Cina.

Impiannya kini, adalah menjadikan kota Dezhou yang berpenduduk 5 juta orang, sebagai pusat energi surya terbesar di dunia, dan menjadi panutan bagi kota-kota lainnya di Cina. Menanggapi penghargaan Nobel Alternatif, Huang Ming menyatakan, itu penghargaan besar sekaligus rangsangan , untuk berkiprah lebih banyak bagi masa depan hijau dan perlindungan iklim.

Ruth Kirchner/Agus Setiawan

Editor : Dyan Kostermans