1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin Peringatkan Serangan yang 'Tak Dapat Dicegah'

26 Juli 2021

Rusia menyebut bisa saja menenggelamkan kapal perang Inggris HMS Defender yang dituduh memasuki perairan dekat Krimea, yang dicaplok Rusia. Presiden Putin mengatakan angkatan lautnya siap menyerang musuh demi negara.

https://p.dw.com/p/3y2Vh
Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan siap melakukan "serangan yang tidak dapat dicegah" demi "kepentingan nasional" negaranya.Foto: Aleksey Nikolskyi/Sputnik/dpa/picture alliance

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (25/07) memperingatkan bahwa angkatan lautnya siap melakukan "serangan yang tidak dapat dicegah" terhadap target musuh, demi "kepentingan nasional" negaranya.

Putin berbicara di Saint Petersburg selama parade kapal perang, hanya beberapa minggu setelah Inggris membuat geram Rusia dengan mengirim kapal perang Inggris ke dekat semenanjung Krimea, wilayah yang dianeksasi Rusia.

"Angkatan laut Rusia saat ini memiliki segala yang dibutuhkan untuk menjamin perlindungan negara dan kepentingan nasional kami," katanya.

"Kami mampu mendeteksi musuh di bawah air, di atas air, di udara dan, jika diperlukan, melakukan serangan yang tidak dapat dicegah terhadapnya."

Pernyataannya menyusul insiden di Laut Hitam pada bulan Juni ketika Rusia mengatakan telah melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom di jalur kapal perang Inggris untuk mengusirnya keluar dari perairan Krimea.

Pemerintah Inggris menolak laporan Rusia tentang insiden tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan setiap tembakan adalah "latihan meriam" Rusia yang telah diumumkan sebelumnya, dan tidak ada bom yang dijatuhkan. 

Apa latar belakang perselisihan di Krimea?

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, tetapi Inggris dan sebagian besar dunia mengakui semenanjung Laut Hitam sebagai bagian dari Ukraina, bukan Rusia.

Putin mengatakan bulan lalu Rusia bisa saja menenggelamkan kapal perang Inggris HMS Defender, yang dituduh memasuki perairan teritorialnya secara ilegal, tanpa memulai Perang Dunia Ketiga dan mengatakan Amerika Serikat memainkan peran dalam "provokasi".

Putin menambahkan bahwa Rusia memliki kekuatan angkatan laut terkemuka di dunia, dengan mengembangkan "senjata presisi hipersonik terbaru yang belum tertandingi di dunia."

Negara kuat lainnya sedang berencana mengembangkan teknologi serupa, termasuk Amerika Serikat, Cina, dan Prancis.

Rusia sudah memiliki gudang senjata nuklir terbesar kedua di dunia dan sejumlah besar rudal balistik.

Pada Senin (26/07), Kremlin mengatakan telah melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah hipersonik Zircon baru yang sukses.

Rudal itu dilaporkan diluncurkan dari fregat Laksamana Groshkov yang terletak di Laut Putih di Rusia utara pada Senin (26/07), dan mengenai target berbasis darat di dekat pantai di Laut Barents.

Rusia mengatakan rudal Zircon akan mampu terbang dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara dan memiliki jangkauan 1.000 kilometer.

pkp/rap (AFP, Reuters, AP)