1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin Makin Mendekat ke Cina

20 Mei 2014

Presiden Rusia Vladimir Putin datang ke Cina dan berbicara dengan presiden Xi Jinping. Kedua negara membuat serangkaian perjanjian ekonomi dan membahas latihan militer gabungan.

https://p.dw.com/p/1C352
Foto: Reuters

Putin tiba di Shanghai hari Selasa (20/07) dalam rangka kunjungan dua hari ke Cina. Ia disambut oleh presiden Cina Xi Jinping di bandara Shanghai. Usai mengikuti upacara kehormatan, kedua kepala negara langsung melakukan pembicaraan.

Kepada kantor berita Xinhua Putin sebelumnya mengatakan, Rusia dan Cina adalah dua negara bersahabat.

"Cina adalah sahabat kami yang bisa dipercaya", kata Putin dan menegaskan: "Memperluas kerjasama dengan Cina akan menjadi prioritas utama diplomasi Rusia.

Presiden Xi Jinping menyebut Putin sebagai "teman lama". Ia juga menandaskan, membangun kemitraan strategis dengan Rusia adalah pilihan yang sangat penting demi sebuah dunia multi-polar.

Rusia saat ini menghadapi sanksi dari Uni Eropa dan Amerika Serikat karena politiknya di Ukraina. Sedangkan Cina belakangan menghadapi kritik dari beberapa negara Asia karena dianggap bertindak agresif dalam sengketa perbatasan.

Minggu lalu, konflik perbatasan menyulut aksi protes di Vietnam yang berakhir dengan kerusuhan dan aksi pembakaran pabrik. Pemerintah Cina mengevakuasi ribuan warganya dari Vietnam. Dua warga Cina tewas dalam insiden itu dan lebih 140 orang luka-luka.

Kerjasama ekonomi

Selama kunjungan Putin, Rusia dan Cina menandatangani 49 perjanjian kerjasama ekonomi senilai 400 juta dolar, terutama di bidang energi, transportasi dan infrastruktur.

Putin ingin meningkatkan volume perdagangan bilateral Rusia-Cina mencapai 100 miliar dolar hingga 2015. Tahun lalu, volume perdagangan mencapai hampir 90 miliar dolar.

Rusia saat ini juga merundingkan kontrak pemasokan gas ke Cina untuk jangka waktu 30 tahun. Bisnis gas dengan Cina menjadi alternatif utama bagi Rusia yang selama ini mengekspor gasnya ke Eropa.

"Sudah ada kemajuan signifikan tentang perjanjian gas, tapi ada beberapa isu yang belum final soal harga", kata jurubicara Putin, Dmitry Peskov kepada wartawan.

Latihan militer gabungan

Rusia dan Cina menggelar latihan marinir gabungan selama tujuh hari di bagian utara Laut Cina Timur. Kedua negara sudah menjalin kemitraan strategis dalam bidang pertahanan sejak runtuhnya Uni Soviet.

Media pemerintah di Cina menyebutkan, peningkatan hubungan kedua negara tidak ditujukan untuk membangun kekuatan tandingan terhadap Uni Eropa atau Amerika Serikat, melainkan untuk memperkuat ketahanan nasional.

Sehubungan dengan krisis di Ukraina, Putin dan Xi dalam sebuah pernyataan bersama menyebutkan, harus segera dilaksanakan "dialog nasional secara luas" untuk mengakhiri krisis.

Tentang konflik di Suriah, Rusia dan Cina menyatakan, sengketa bersenjata di negara itu harus diselesaikan tanpa campur tangan pihak luar.

hp/rn (afp, dpa, rtr)