1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putin Akan Calonkan Diri Jadi Kandidat Presiden

25 September 2011

PM Rusia, Vladimir Putin akan kembali calonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2012 dan Presiden Rusia saat ini, Dmitry Medvedev dicalonkan sebagai perdana menteri dan akan memimpin kampanye partai.

https://p.dw.com/p/12g7a
Russian President Dmitry Medvedev, right, and Prime Minister Vladimir Putin arrive to attend a United Russia party congress in Moscow on Saturday, Sept. 24, 2011. Russian President Dmitry Medvedev has proposed Vladimir Putin as presidential candidate for 2012, almost certainly guaranteeing Putin's return to office. Medvedev made the proposal Saturday in an address to a congress of United Russia, the pro-Kremlin party that dominates Russian politics. (Foto:Ivan Sekretarev/AP/dapd)
Presiden Rusia, Medvedev (kanan) dan Perdana Menteri, PutinFoto: dapd

Pada kongres partai Rusia Bersatu hari Sabtu (24/9) di Moskow, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin dan Presiden Dmitry Medvedev kelihatan gembira.  Lalu tanpa diduga sebelumnya, Putin menyatakan bahwa ia tidak akan tampil sebagai kandidat utama partai Rusia Bersatu pada pemilu parlemen mendatang: „Pada tahun-tahun terakhir, nama presiden selalu tercantum paling atas dalam daftar kandidat Rusia Bersatu. Saya pikir, tradisi ini harus kita lanjutkan. Saya usulkan agar kita mencantumkan nama presiden saat ini, Dmitry Medvedev untuk memimpin daftar kandidat pemilu parlemen, Duma 4 Desember mendatang."

Vladimir Putin addresses the United Russia party congress in Moscow on Saturday, Sept. 24, 2011. Russian President Dmitry Medvedev has proposed Vladimir Putin as presidential candidate for 2012, almost certainly guaranteeing Putin's return to office. Medvedev made the proposal Saturday in an address to a congress of United Russia, the pro-Kremlin party that dominates Russian politics. (Foto:Ivan Sekretarev/AP/dapd)
Pada kongres partai Rusia BersatuFoto: dapd

Tawaran tukar posisi

Sekitar 11.000 peserta kongres partai Rusia Bersatu kemudian berdiri secara spontan den bertepuk tangan menyambut pengumuman itu. Standing ovations bagi presiden yang duduk rileks dan melemparkan senyum ke publikum di stadion Lushniki sambil melambaikan tangannya. Tak lama setelah itu Medvedev menyampaikan pidatonya: „Ini tak pelak lagi merupakan tawaran yang sarat tanggung jawab dan serius. Saya menerima tawaran ini"

Medvedev yang pada kongres-kongres sebelumnya kerap mengeluarkan penilaian kritis terhadap partainya, kali ini melemparkan cukup banyak pujian. Medvedev menegaskan bahwa ia, pemerintah dan partainya bersama-sama akan mencapai tujuan yang ditetapkan. Modernisasi harus ditingkatkan. Yang telah dicapai hendaknya jangan dipertaruhkan dengan membiarkan negeri ini dicengkeram oleh pihak yang hendak menghancurkannya.

Sehubungan dengan pemilihan presiden Rusia tahun 2012, Medvedev mengatakan: „Terkait tawaran untuk mencalonkan saya sebagai kandidat utama partai Rusia Bersatu dan dengan begitu terlibat dalam kegiatan partai, bila partai kita menang, saya pikir adalah benar bila kongres ini mendukung ketuanya, Vladimir Putin, dalam pencalonannya sebagai presiden Rusia mendatang."

Medvedev: Keputusan matang

Russian President Dmitry Medvedev, left, and Prime Minister Vladimir Putin, right, walk after laying a wreath at the Tomb of the Unknown Soldier, just outside the Moscow Kremlin, Russia, Wednesday, Feb. 23, 2011. The Defenders of the Fatherland Day, celebrated in Russia on Feb. 23, honors the nation's military and is a nationwide holiday. (Foto:Ivan Sekretarev/AP/dapd)
Medvedev dan PutinFoto: dapd

Keputusan itu disambut meriah dengan tepuk tangan selama bermenit-menit. Kemudian, sambil tersenyum Medvedev mengungkapkan: „Yang kami usulkan pada kongres partai adalah keputusan yang dipikirkan secara matang. Kami sudah merembukkan variasi ini, saat aliansi persahabatan kami lahir. Tahun-tahun terakhir telah menunjukkan kepada kami, semoga juga bagi warga Rusia, bahwa strategi dan efisiensi model pemerintahan kami adalah benar."

Jadi tandem Putin-Medvedev masih berlanjut. Hanya posisinya yang berubah, bila rakyat menyetujuinya. Demikian menurut Medvedev. Setidaknya ia masih ingat bahwa pemberi suaralah  yang menentukan kedudukan politisi dalam sistem politik dan bukan Kremlin.

Christina Nagel/Christa Foerster

Editor: Renata Permadi