1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putaran Kedua Pemilihan Presiden Mesir Dimulai

16 Juni 2012

Di Mesir Sabtu (16/6) pemilihan presiden putaran kedua dimulai. Mantan PM Shafik berhadapan dengan Mursi, kandidat dari Ikhwanul Muslimin.

https://p.dw.com/p/15GKI
ARCHIV - Die Kandidaten zur Präsidentenwahl in Ägypten, der Islamist Mohammed Mursi (l./Foto vom 17. Mai 2012) und der frühere Mubarak-Minister Ahmed Schafik (Foto vom 14. Mai 2012). Bei der Präsidentenwahl in Ägypten läuft es auf eine Stichwahl zwischen dem Islamisten Mohammed Mursi und dem früheren Mubarak-Minister Ahmed Schafik hinaus. Ein Mitglied der Wahlkommission sagte am Freitag (25.05.2012) in Kairo, die beiden Politiker lägen nach der Auszählung von 90 Prozent der Stimmen mit Abstand vor den Mitbewerbern. Das offizielle Ergebnis der Wahl werde erst am Sonntag (27.05.2012) veröffentlicht, fügte er hinzu. EPA/KHALED ELFIQI (zu dpa 1012 am 25.05.2012) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Mohammed Mursi (kiri) dan Ahmed Shafik (kanan)Foto: picture-alliance/dpa

Di tengah ketegangan politik berkelanjutan, Sabtu (16/06) pagi pemungutan suara untuk jabatan presiden Mesir dimulai. Di seluruh Mesir TPS dibuka pk. 08.00 untuk putaran kedua pemilihan presiden yang memiliki arti bersejarah. Dalam dua hari pemungutan suara sekitar 50 juta pemilik hak pilih diserukan untuk memilih antara Mohammed Mursi dari Ikhwanul Muslimin atau Ahmed Shafi, perdana menteri terakhir dari penguasa yang digulingkan, Husni Mubarak.

Pada putaran pertama pemilihan presiden Mei lalu, tidak satu pun dari kandidat yang mencapai mayoritas mutlak. Untuk putaran kedua pemilihan, TPS-TPS akan dibuka sampai Minggu (17/06) pk. 20.00. Hasil perhitungan pertama diperkirakan akan diketahui Minggu larut malam.

Banyak warga Mesir khawatir jika kemenangan diraih mantan marsekal Shafik, tokoh-tokoh dari penguasa lama dapat kembali menguasai pemerintahan. Tapi pencalonan Shafik Kamis (14/06) dinyatakan legal oleh Mahkamah Konstitusi. Juga pencalonan Mursi kontroversial, dan dipandang skeptis oleh warga minoritas agama dan kekuatan sekuler. Sehubungan tegangnya situasi, untuk pemilihan presiden kali ini dikerahkan 150 ribu tentara dan polisi. Hasil resmi pemilihan presiden putaran kedua di Mesir diperkirakan baru akan diketahui 21 Juni mendatang.

DK/afp/dpa