1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Propaganda Twitter Erdogan

Senada Sokollu 21 September 2013

Turki lancarkan kampanye media sosial, oposisi tidak heran.

https://p.dw.com/p/19lVs
Foto: picture-alliance/empics

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan rencanakan 6,000 relawan yang akan men-tweet propaganda pro-partai AKP. Ia pernah menyebut Twitter "ancaman paling bahaya bagi masyarakat"

Menyerang balik dengan senjata yang sama. Mungkin itu yang terpikir oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan ketika memutuskan akan menugaskan 6,000 relawan untuk menyampaikan pesan politik partainya, AKP. Harian Turki, Hürriyet memberitakan, partai AKP akan menempatkan wakil-wakil jaringan social di sekitar 900 distrik Turki. Di Istanbul, sekitar 6,000 relawan akan diaktifkan. Sedangkan di Ankara 600 orang, dan di Izmir akan ada 400 orang yang menangani komunikasi di jaringan media sosial.

Inspirasi dari Oposisi

Kelompok oposisi Turki sudah lama menggunakan media sosial, mengorganisir dan mengkoordinasi prote anti pemerintah lewat Facebook dan Twitter. Pernah satu tweet berhasil menggerakkan ratusan ribu warga untuk memrotes Erdogan dan pemerintahnya yang dianggap otoriter.

Walikota Ankara, Melih Gökcek dari partai AKP, sangat aktif di media sosial. Ia membantah tudingan oposisi, juga melancarkan serangan lewat internet. Reporter BBC, Selin Girit dia tuding "mata-mata" dan mengancam aktor Turki, Mehmet Ali Alabora. Taktik lain yang ia gunakan adalah menangkapi pengguna twitter di kediaman mereka, menggunakan pesan tweets mereka sebagai bukti yang memberatkan.

Alat Propaganda

"Sejak beberapa tahun, pengaruh bisnis terhadap media sangat menguat. Tetapi media sosial dan micro-blogging di Facebook dan Twitter sulit dikontrol, " ungkap sosiolog Yasar Adanali..

Adanali menduga AKP kini menyadari bahwa dominasinya bisa dihancurkan oleh oposisi yang terdsentralisasi dan kekuatan media sosial. Melarang Twitter dan Facebook bukan opsi yang bagus bila tidak mau dianggap anti-demokrasi. Adanali memprediksi adan muncul banyak profil palsu, yang akan menggalang follower twitter. Kalau bayarpun, ongkosnya hanya 20 Euro untuk mendapatkan 10,000 pengikut di Twitter. Dengan begitu, pemerintah bisa lebih aktif mempresentasi diri dan bahkan mendominasi isu-isu penting. "

Tayfun Kahraman, adalah jurubicara Taksim Solidarity Platform. Kampanye twitter yang dilancarkan pemerintah bukan hal yang mengejutkan bagi dia. Menunjuk pada kampanye pemilu Presiden AS Barack Obama, Kahraman mengatakan, "Turki akan mengalami proses serupa”. Kahraman, sebagai arsitek yang turut melindungin Taman Gezi dari pembangunan Mal menegaskan bahwa Taksim Solidarity Platform juga akan semakin kuat kehadirannya di jaringan-jaringan sosial.