1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Korsel Dijatuhkan Mosi Tidak Percaya?

2 Desember 2016

Parlemen Korea Selatan akan lakukan voting "impeachment" terhadap presiden, karena dianggap dukung aktivitas kriminal orang kepercayaannya. Tapi tawaran pengunduran diri presiden memecah belah parlemen.

https://p.dw.com/p/2TcVA
Südkorea Rede von Präsidentin Park Geun-Hye
Foto: picture-alliance/dpa/Jeon Heon-Kyun

Posisi presiden Korea Selatan Park Geun-hye makin goyah. Ratusan ribu warga Korea terus turun ke jalan dalam lima akhir pekan terakhir, menuntut pengunduran diri Presiden perempuan Korsel ini. Jika ia menolak, rakyat menuntut parlemen melakukan voting untuk proses impeachment. Penyelidik menuduh Park Geun-hye membantu aktivitas kriminal Choi Soon Sil, perempuan yang jadi kepercayaannya.
 
Tiga partai yang terwakili di parlemen Korea Selatan akan malakukan pemungutan suara Jumat pekan depan. Untuk itu, ketiga partai yang menduduki 165 kursi dari 300 kursi di parlemen membutuhkan dukungan 30 anggota Partai Saenuri yang dipimpin Park, agar bisa mencapai dua pertiga suara mayoritas yang diperlukan. Namun partai pemerintah juga bersikeras dengan tawaran kompromi, bahwa presiden Park akan mundur April tahun depan..

Südkorea Seoul Demonstration
Aksi protes ratusn ribu orang di ibukota Seoul (26/11)Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Young-joon

Akibat koneksi mencurigakan

Choi Soon Sil adalah anak perempuan seorang pemimpin sekte yang, sudah meninggal  dan saat masih hidup menjadi mentor pembimbing Park Geun-hye. Kini anak perempuannya menggunakan hubungan baik dengan presiden untuk "menggerakkan" konglomerat Korea agar memberikan donasi puluhan juta bagi yayasan yang didirikannya, baik bagi kepentingan pribadi, maupun mendukung inisatif politik presiden.

Presiden Park Geun-hye menyangkal telah melanggar hukum, tapi menawarkan opsi pengunduran diri pada hari Selasa (29/11). Ia juga meminta parlemen untuk menetapkan langkah yang harus diambil selanjutnya, dalam rangka pengunduran diri. Oposisi menilai ini hanya taktik Park Geun-hye untuk menunda proses "impeachment".

Südkorea Opposition
Park Jie-won (kanan), pemimpin Partai Rakyat yang jadi oposisi di parlemen, dalam pertemuan Kamis (1/12)Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap

"Tiga partai oposisi akan mendorong mosi tidak percaya lewat kerja sama erat dan tanpa ragu," demikian dinyatakan Ki Dong-min, juru bicara oposisi terbesar, yaitu Partai Demokrat.

Jika partai oposisi berhasil memperoleh dukungan 30 anggota partai pemerintah, dalam tempo 180 hari Mahkamah Konstitusi harus memutuskan voting bagi pemakzulan presiden. Jika disetujui, pemilu baru harus digelar dalam tempo maksimal 60 hari, untuk memilih presiden baru untuk masa jabatan penuh lima tahun.

Kini sejumlah anggota oposisi khawatir, jika proses di perlemen gagal, maka itu dijadikan pembenaran bahwa Park memang tidak bersalah.

South Korea's president offers to step down

Parlemen terpecah

Sejumlah anggota partai Saenuri awalnya mengatakan akan mendukung proses impeachment, tetapi ragu setelah presiden menawarkan pengunduran diri April mendatang.

Park Geun-hye adalah presiden pertama yang diselidiki akibat dugaan kriminal pada saat memerintah. Sebagai presiden, ia tidak bisa dituntut untuk tindakan kriminal selain mengkhianati negara atau menentang undang-undang. Tapi ia akan kehilangan imunitas itu bila turun jabatan.

Sementara itu, organisator demonstrasi menyatakan akan melanjutkan aksi protes akhir pekan ini, walaupun presiden menawarkan opsi pengunduran diri.

ml/as (afp, rtr, dpa)