1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Jerman Mengingatkan Pentingnya Tugas Politik

Christoph Strack
21 November 2017

Pesan dari Istana Bellevue jelas. Presiden Jerman tegaskan, ia tidak setuju adakan pemilu lagi dalam waktu dekat. Jadi untuk sementara belum jelas, bagaimana kelanjutan politik Jerman. Berikut opini Christoph Strack.

https://p.dw.com/p/2nyDL
Deutschland Bundespräsident Frank-Walter Steinmeier in Berlin
Presiden Jerman Frank-Walter SteinmeierFoto: picture-alliance/abaca/M. Gambarini

Mulai kerja! Sekali lagi! Presiden Frank-Walter Steinmeier menuntut agar semua partai yang jadi aktor politik, CDU, CSU, FDP, Partai Hijau dan SPD untuk kembali berunding soal pembentukan pemerintahan koalisi. Sebagai Presiden Jerman, Steinmeier berbicara dengan tenang dan berwibawa. Tapi kalau didengar seksama, ini sebenarnya tamparan.

Situasi baru dalam sejarah Jerman

Steinmeier berbicara dalam situasi yang pelik. "Kita berada dalam situasi, yang belum pernah kita hadapi dalam 70 tahun terakhir sejarah Republik Federal Jerman." Ia juga mengingatkan semua partai akan inti politik sebenarnya: "Semua partai politik yang dipilih untuk terwakili dalam parlemen wajib melaksanakan tugas yang sudah diberikan, mereka melayani kepentingan negara kita."

Strack Christoph Kommentarbild App
Christoph StrackFoto: DW

Bahwa presiden menyatakannya dalam kalimat yang jelas tanpa pembatasan apapun, di masa seperti ini menjadikan peringatan itu tamparan. Ini ibaratnya jam belajar tambahan bagi semua partai politik. Ia menegaskan lagi, "Kalau orang saat pemilu melamar untuk dapat tanggungjawab, maka tidak boleh melarikan diri, jika akhirnya mendapat tanggungjawab itu."

Memang sebenarnya Presiden Jerman, yang biasanya diejek sebagai raja boneka, tidak punya kuasa lebih besar daripada kata-kata bermakna dalam dan pidato kenegaraan. Menurut konstitusi, tugas utamanya adalah memutuskan pelaksanaan pemilu di tingkat federal, pada situasi tertentu. Dan pada saat inilah Presiden Steinmeier memberikan arahan jelas. Yaitu: lebih baik bagi Jerman jika tidak melaksanakan pemilu dengan segera. Ini akan membuahkan stabilitas.

Bagaimana selanjutnya, belum jelas

Langkah mana yang akan diambil, jika partai-partai tidak mampu menemukan kesepakatan untuk membentuk pemerintahan koalisi? Steinmeier membiarkan opsi itu terbuka, dan itu benar. Dari kata-katanya tidak terdengar bahwa pemilu akan jadi alternatif jika terjepit. Tanggung jawab tidak terletak di tangan presiden. Melainkan tetap berada di tangan partai-partai. Ini bukan hanya pemberian tugas tapi juga peringatan. Jerman jadi negara panutan bagi banyak orang di dunia. Itu harus kembali diingat semua partai.

Partai-partai politik senang menyebut-nyebut kepentingan bersama, tugas bagi masyarakat, dan seluruh Jerman, sebagai dasar motivasi mereka. Itu juga tercantum dalam sumpah anggota kabinet, yaitu menggunakan segenap tenaga bagi kepentingan rakyat Jerman. Tetapi yang terjadi dalam perundingan koalisi selama empat pekan terakhir sangat jauh dari cita-cita mulia itu. Bukan kepentingan seluruh Jerman yang jadi tujuannya, melainkan perincian-perincian kecil. Tapi yang penting dalam politik adalah kehendak untuk berorientasi pada kepentingan bersama. Kita lihat nanti, apakah partai-partai punya tenaga untuk mencapai tujuan ini.

Penulis: Christoph Strack (ml/vlz)