1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Parlemen Uni Eropa Desak PM India Modi Lindungi Minoritas

14 Juli 2023

PM India Narendra Modi berada di Prancis untuk kunjungan dua hari dan mengadakan pembicaraan luas dengan Presiden Emmanuel Macron. Parlemen Eropa meminta Modi untuk mengakhiri kekerasan di Manipur.

https://p.dw.com/p/4Tsq7
PM India Narendra Modi disambut Presiden Prancuis Emmanuel Macron di Istana Elysee, Paris
PM India Narendra Modi disambut Presiden Prancuis Emmanuel Macron di Istana Elysee, ParisFoto: Emmanuel Dunand/AFP/Getty Images

Parlemen Eropa pada hari Kamis (13/7) mendesak Perdana Menteri India Narendra Modi untuk berbuat lebih banyak guna melindungi etnis dan agama minoritas di India.

Modi memulai kunjungan dua hari ke Prancis dengan fokus pada hubungan pertahanan, di mana dia menghadiri parade militer tradisional Hari Bastille sebagai tamu kehormatan. Namun di antara upacara dan acara diplomatik, anggota parlemen Uni Eropa di Strasbourg menyetujui mosi yang mendesak India untuk mengakhiri kekerasan di negara bagian Manipur di timur laut negara itu dan melindungi minoritas di sana.

Kekerasan komunal yang meletus antara dua kelompok etnis di Manipur telah menyebabkan sedikitnya 120 orang tewas dan 50.000 orang mengungsi, kata parlemen Eropa, yang juga mengeritik "retorika nasionalis" dari pemerintah negara bagian setempat, yang dijalankan oleh Partai Bharatiya Janata (BJP).

Terlepas dari perbedaan atas perang di Ukraina dan ketegangan atas hak asasi manusia di India, negara-negara Barat sedang mendekati Modi sebagai penyeimbang hegemoni Cina di Asia.

"India adalah salah satu pilar strategi Indo-Pasifik kami,” kata seorang pembantu Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menolak namanya disebut, kepada wartawan minggu ini, kantor berita AFP melaporkan.

Macron juga akan mentraktir Modi makan malam mewah di museum Louvre pada Jumat malam.

Hubungan militer India-Prancis disorot

Presiden Macron telah menjadikan Modi sebagai tamu kehormatan untuk parade militer 14 Juli, dengan partisipasi pasukan India dan jet tempur buatan Prancis yang diterbangkan pilot India. Kantor berita ANI melaporkan, India pada prinsipnya telah menyetujui pembelian 26 jet laut Rafale Prancis dan tiga kapal selam kelas Scorpene, lapor kantor berita ANI.

Pemerintah India tidak memberikan konfirmasi apapun, dan hanya mengatakan harga belum dinegosiasikan. India saat ini adalah salah satu pembeli terbesar senjata Prancis. Selama kunjungan terakhir Modi ke Paris pada tahun 2015, dia mengumumkan kesepakatan penting untuk pembelian 36 jet tempur Rafale senilai sekitar 4 miliar euro.

Modi: India dan Prancis 'secara alami cocok'

PM Narendra Modi telah mengunjungi Prancis empat kali sejak Presiden Macron berkuasa pada 2017, sementara Macron melakukan kunjungan kenegaraan ke New Delhi pada 2018.

Perdagangan bilateral antara kedua negara telah berlipat ganda dalam sembilan tahun terakhir. "Pemikiran Macron benar-benar cocok dengan pemikiran kami," kata Modi kepada surat kabar Prancis Les Echos.

"India dan Prancis secara alami cocok dan kami melihat Prancis sebagai salah satu mitra global terkemuka kami," pungkas Modi.

hp/as (afp, rtr)