1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

220811 Parents Circle

26 Agustus 2011

Parent Circles adalah organisasi keluarga Israel dan Palestina yang kehilangan anak, orang tua, saudara di medan perang. Mereka bertekad untuk mencapai perdamaian dan penyelesaian konflik Timur Tengah.

https://p.dw.com/p/12OIT
Anggota "Parent Circles", Mohammed Abuayash (ki.) dan Aaron Barnea (ka.).
Anggota "Parent Circles", Mohammed Abuayash (ki.) dan Aaron Barnea (ka.).Foto: Thomas Becker

Mohammed Abuayash adalah seorang Palestina yang kakek dan kedua temannya meninggal dalam konflik antara Israel dan Palestina. Ia memilih untuk ikut berjuang mencapai rekonsiliasi. Mohammed  Abuayash mengikuti jejak ayahnya mengembangkan organisasi "Parent Circles".

Bukan sesuatu yang mudah mempertemukan keluarga Israel dan Palestina, yang anggota keluarganya tewas dalam konflik berpuluh-puluh tahun di negaranya. Mohammed Abuayash, menjelaskan, "Ketika dua pihak yang berbeda budaya dan agama memperebutkan wilayah, dan yang satu menduduki wilayah yang lainnya, tidak mudah untuk mempertemukannya. Saya ingat seorang pria yang mengatakan, kamu tahu, saya takut bertemu kamu. Karenanya saya membawa teman-teman dekat. Kita sekarang bertemu di sini."

Politik keras dan pembangunan tembok pemisah antara Israel dan Palestina 2003 silam, menciptakan iklim ketakutan dan pengucilan, demikian dikatakan Mohammed Abuayash. Ditambahkannya, perdamaian makin jauh.

"Beberapa tahun terakhir, sejak berakhirnya Intifada kedua, orang-orang berhenti berbicara satu sama lain. Setiap pihak hanya mendapatkan cerita buruk mengenai yang lain. Satu pihak menyebut yang lain teroris, sementara pihak lain sebaliknya menyebut penjajah," kata Abuayash.

Yang lebih penting adalah mempertemukan stereotipe, prasangka dan ketakutan, demikian Aaron dan Mohammed Abuayash. Adalah organisasi "Parent Circles" yang melakukannya. Anggota organisasi ini adalah 600 keluarga Israel dan Palestina. Pendukung organisasi ini tidak hanya terbatas di dalam kawasan kedua pihak. Angela Merkel dan Barack Obama merupakan beberapa di antaranya.

Aaron Barnea menyimpulkan, "Sumbangan dan keberhasilan kami yang terbesar adalah menghubungkan orang Israel dengan Palestina, dan sebaliknya. Jadi kami memanusiakan sisi lain."

Keduanya berpendapat, rekonsiliasi tidak hanya mungkin dilakukan tapi juga penting dilakukan. Mereka yakin, tanpa rekonsiliasi, tidak akan ada perdamaian, karena perdamaian tidak hanya diciptakan dari keputusan resmi pemerintah.

Thomas Becker/Luky Setyarini

Editor: Hendra Pasuhuk