1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Politik Bantuan Pembangungan Jerman Dikritik

18 April 2012

Bantuan pembangunan internasional Jerman harus secara drastis meningkatkan penghormatan hak asasi manusia sebagai kriteria resmi dalam menerima bantuan. Demikian hasil studi dua organisasi bantuan dunia.

https://p.dw.com/p/14fa0
Auf der Universitäts-Baustelle in Adama (Äthiopien) bauen Klaus Müller aus Eppertshausen (Darmstadt-Dieburg) in Hessen (2.v.l.), Jörg Schnell-Bleyer aus Blankenburg im Harz (M) und Heiko Berger (r) aus Dresden ein Gerüst auf, aufgenommen am 26.03.2009. Bauexperten aus Brandenburg, Berlin, dem Sächsischen und Frankfurt (Main) kämpfen gemeinsam für «blühende Landschaften»: Im äthiopischen Adama am Rande von Steppe und Wüste. Sie helfen beim Aufbau der Uni. Das Projekt ist in Regie der Deutschen Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ). Auftraggeber und Zahlmeister ist die Regierung in Addis Abeba. Foto: Bernd Kubisch dpa/lbn/lhe/lsn (zu Korr.-Bericht "Ost-West-Aufbauhilfe am Rande der Wüste" vom 08.03.2010) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Foto: picture-alliance/ dpa

Dua organisasi bantuan internasional, Selasa (17/04 ) mengritik pemerintah Jerman kurang komprehensif dalam politik bantuan pembangunannya. Organisasi bantuan Terre des Hommes dan Welthungerhilfe dalam laporan yang dipublikasikan Selasa (17/04) mengatakan, Jerman juga semakin banyak menggunakan kredit untuk pembangunan ketimbang bantuan. Ini semakin meningkatkan beban hutang negara-negara penerima.

“Realita Bantuan Pembangunan” yang dirilis secara berkala sejak tahun 1993, juga meminta Kementerian untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman agar menjadikan tingkat penghormatan hak asasi manusia sebuah negara sebagai kriteria penerimaan bantuan. “Politik bantuan pembangunan, bagaimanapun harus lebih dibuat secara konkrit dengan tujuan untuk memastikan bahwa HAM merupakan hal utama dalam kasus pencapaian tujuan dengan bidang lainnya dalam politik luar negeri, seperti perdagangan, pertanian, ekonomi dan keamanan.” Disebutkan dalam laporan tersebut, politik pembangunan Jerman harus lebih menyesuaikan diri secara global dibanding sebelumnya.

Der Vorsitzende der Welthungerhilfe, Wolfgang Jamann, und die Geschäftsführerin von terre des hommes, Danuta Sacher, beantworten am Dienstag (17.04.2012) während einer Pressekonferenz in Berlin Fragen von Journalisten. Welthungerhilfe und terre des hommes stellten auf einer gemeinsamen Pressekonferenz die Studie "Die Wirklichkeit der Entwicklungshilfe" vor. Foto: Wolfgang Kumm dpa/lbn Schlagworte Hilfsorganisationen, Entwicklungshilfe, Welthungerhilfe, terre des hommes
Terre des Hommes dan Welthungerhilfe dalam konferensi pers di Berlin (17/04)Foto: picture-alliance/dpa

„Kita saat ini berada di ambang hal baru yang sulit diprediksi dengan pergeseran konstelasi kekuasaan. Demikian dikatakan ketua Terre des Hommes, Danuta Sacher. Pola „utara yang kaya, selatan yang miskin“ mulai rapuh. Sementara Sekretaris jenderal Welthungerhilfe Wolfgang Jamann menyebut adanya realita geopolitis baru, yang diiringi perubahan „arsitektur bantuan pembangunan.“ Tokoh-tokoh baru seperti Cina, Brasil atau India muncul dalam perencanaan dan ingin ikut berbicara. Demikian Jamann.

Dyan Kostermans/epd/dpa

Editor: Agus Setiawan