1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Tembak Mati Pelaku Pemboman

27 Februari 2017

Polisi menembak mati terduga teroris pelaku pemboman di Bandung. Pelaku diduga anggota kelompok militan Jemaah Ansharut Daulah yang dimasukan dalam daftar kelompok teror di AS.

https://p.dw.com/p/2YIT9
Indonesien Polizeieinsatz nach einer Explosion in Bandung
Foto: Reuters/Antara Foto/N. Arbi

Pelaku terduga teroris yang sempat meledakkan bom panci di kawasan kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung ditembak di bagian perutnya dan meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Bom berdaya ledak rendah itu meledak di taman Pandawa sekitar 50 meter dari kantor kelurahan. Pelaku sebelumnya sempat membuat panik para petugas kelurahan karena mengamuk dan bertahan di lantai dua aula kelurahan.

Pelaku Bom Bandung Ditembak Mati

Kapolri, jenderal polisi Tito Karnavian mengatakan, pelaku diduga anggota kelompok militan Jemaah Ansharut Daulah yang dimasukan dalam daftar kelompok teror di AS. Kelompok militan JAD diketahui menjalin kontak dengan Bahrun Naim, warga Indonesia yang aktif menjadi kombatan Islamic State-ISIS di Suriah.

"Polisi belum memastikan bahwa pelaku menjalin kontak dengan Bahrun Naim. Tapi yang jelas ia menuntut pembebasan rekan-rekannya dari tahanan", ujar Kapolri menambahkan. Sejauh ini polisi belum mengumumkan jatidiri pelaku serangan teror yang diperkirakan berusia antara 30 hingga 40 tahun itu.

Kemungkinan ada pelaku kedua

Polisi juga menyatakan, masih melacak kemungkinan adanya pelaku kedua. Jurubicara kepolisian Polda Jawa Barat, Yusri Yunus mengatakan, saksi mata melaporkan melihat dua orang datang menggunakan sebuah sepedamotor. "Setelah bom meledak, seorang lainnya terlihat pergi menggunakan sepedamotor", ujar Yusri.

Pelaku terduga teroris yang ditembak mati itu, menurut laporan polisi membawa senjata api dan ransel yang diduga berisi bahan peledak saat memasuki gedung kelurahan. Ketika polisi menyerukan agar pelaku menyerah, dia malahan melemparkan bahan peledak. Sebelumnya saksi mata juga menyebutkan pelaku menantang kehadiran tim anti teror Densus 88.

Walau memicu kepanikan hebat di kalangan petugas kelurahan dan warga sekitar, dilaporkan tidak ada korban cedera dalam aksi teror itu. Semua pekerja kelurahan berhasil menyelamatkan diri setelah pelaku memasuki gedung kelurahan dan mengamuk di lantai satu. Tayangan televisi menunjukkan, polisi menggunakan tangga untuk membantu evakuasi pekerja lewat jendela.

as/yf (afp,rtr,ap,dpa)