1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Norwegia Menepis Kritik

28 Juli 2011

Pemerintah Norwegia menjanjikan proses penyelidikan yang meyeluruh dalam kasus teror Breivik. Juga harus diselidiki apakah kepolisian Oslo bertindak dengan benar dan cepat. Kepolisian sendiri menepis segala kritik.

https://p.dw.com/p/125Up
Polisi Norwegia
Polisi Norwegia dikritik karena butuh waktu lama dalam aksi penyelamatannyaFoto: picture-alliance/dpa

Seluruh Norwegia berkabung atas warganya yang tewas Jum'at lalu. Di televisi Norwegia, para korban pertumpahan darah di Oslo sekarang mendapat wajah dan nama. Misalnya Birgitte, yang baru berusia 15 tahun. Magarete, 16 tahun. Silje dan Syvert, keduanya berusia 17 tahun. Serta Simon dan Synne, yang baru saja ulang tahun ke-18. Anders Behring Breivik menembak semua remaja ini dalam aksi terornya, di pulau liburan Utoeya.

Rescue workers unload the body of a victim from a ferry boat at the lake shore opposite the island of Utoya, Norway, Sunday, July 24, 2011. A Norwegian dressed as a police officer gunned down at least 84 people on Friday at the island youth retreat before being arrested. Investigators are searching the island and surrounding waters, where people fled from the attack. (Foto:Frank Augstein/AP/dapd)
Pihak kepolisian mengatakan sudah melakukan apa yang mereka bisaFoto: dapd

Polisi butuh satu jam untuk sampai ke pulau itu. Apakah mereka benar-benar tidak bisa datang lebih cepat? Bukannya ada sebuah perahu motor yang tiba-tiba tidak berfungsi di saat-saat yang menentukan itu? Pemimpin operasi Jacob Bjertnaes menjawab semua pertanyaan ini dengan kata 'tidak'. Ia justru mengatakan, bahwa masalah dengan perahu waktu itu adalah sebuah keberuntungan.

"Kesulitan dengan mesin perahu motor sebenarnya tidak menghentikan operasi kami," ujar Bjertnaes. Ia melanjutkan, "justru sebaliknya. Dengan perahu motor kami hanya bisa menyebrangkan sedikit orang. Dan kami butuh semua rekan-rekan untuk menjalankan operasi ini. Dengan perahu pengganti, kami bahkan bisa menghemat waktu, mungkin sampai 10 menit."

"kami sudah melakukan hal terbaik"

Bjertnaes bangga dengan keseluruhan operasi polisinya, demikian ditambahkan oleh rekannya Hovard Gosbackk dari pasukan elit "Delta". Gosbakk menceritakan, kejadian selanjutnya. "Ketika kami mendekati pulaunya, kami melihat, bahwa ada aksi penembakan di bagian selatan. Kami melihat, bagaimana peluru menembus ke air dan kami mendengar tembakan, terus menerus. Lalu kami mendarat dan langsung bergegas ke bagian selatan pulau," ceritanya.

Polisi mengatakan, perahu motor yang rusak hanya bisa mengangkut sedikit orang
Polisi mengatakan, perahu motor yang rusak hanya bisa mengangkut sedikit orangFoto: dapd

Pelaku aksi teror benar-benar berdiri disana, Andreas Behring Breivik. Ia telah meletakkan semua senjata dan menyerahkan diri tanpa perlawanan. Gosbakk, mengatakan, bahwa kesatuannya mencoba menerobos semak-semak yang tebal dan sulit sekali dalam situasi tersebut untuk melihat keadaan keseluruhannya. "Ketika kami datang, kami berseru: 'Ini polisi dan kami bersenjata!'," katanya."Tetapi tiba-tiba sang pelaku datang ke kami, dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi," tambah Gosbakk.

Seluruh Norwegia masih berkabung
Seluruh Norwegia masih berkabungFoto: dapd

Kepolisian Norwegia mengaku, bahwa sebenarnya mereka juga bisa saja menembak Breivik. Jika Breivik tidak memenuhi perintah kami, pasti kami sudah menarik pelatuknya, ujar Gosbakk lebih lanjut. Anders Snortheimsmoen, komandan pasukan khusus mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan hal terbaik, yang bisa mereka lakukan. Ia mengerti, bagi orang-orang di pulau Utoya waktu menunggu itu pasti terasa lama sekali, karena setiap detiknya berharga, tetapi ia tetap merasa sudah melakukan apa yang mereka bisa di situasi tersebut.

Stoltenberg janjikan penyelidikan menyeluruh

Pemerintah Norwegia sekarang ingin menyelidiki kasusnya dengan tenang. Perdana Menteri Jens Stoltenberg mengumumkan, sebuah komisi independen akan menindaklanjuti tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada kepolisian Oslo. "Kami akan mengusut, apa yang waktu itu berjalan dengan baik dan apa yang tidak", demikian janji kepala pemerintahan, dan meminta semua orang untuk bersabar. Stoltenberg juga mengatakan, sekarang adalah waktunya untuk menyelidiki kasus teror ini, untuk mendampingi orang-orang yang terluka dan semua anggota keluaga korban dari Utoya.

Tim Krohn / Anggatira Gollmer
Editor: Agus Setiawan