1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Australia Ngotot Hidupkan Lagi Pertukaran Pengungsi

12 September 2011

Pemerintah Australia bersikukuh menghidupkan kembali rencana kontroversial untuk mengirimkan pencari suaka ke Malaysia. Padahal bulan lalu, pengadilan tinggi memutuskan kebijakan tersebut tak sesuai hukum.

https://p.dw.com/p/12XMz
Australia yang menjadi incaran pencari suakaFoto: AP

Keputusan itu diambil pengadilan tinggi Australia dengan menyebutkan, Pemerintah Australia tidak dapat mengirimkan orang-orang ke negara yang tidak terikat secara hukum untuk melindungi mereka. 

Kiat Gillard Mencari Solusi

Di lain pihak, PM Asutralia, Julia GIllard mengatakan pemerintah akan mengubah undang-undang migrasinya untuk menghindari keberatan pengadilan. Menurut Gillard, Malaysia telah menawarkan solusi terbaik atas masalah pencari suaka dan penyelundupan manusia.

People clamber on the rocky shore on Christmas Island during a rescue attempt as a boat breaks up in the background Wednesday, Dec. 15, 2010. A wooden boat packed with dozens of asylum seekers smashed apart on cliff-side rocks in heavy seas off an Australian island
Intaian bahaya dalam mencari suakaFoto: AP

Australia, yang berpenduduk 23 juta jiwa, setiap tahunnya, menjadi tujuan ribuan pencari suaka. Kedatangan para manusia perahu ini kerap menimbulkan ketegangan dengan pihak keamanan perbatasan.

Rencana tukar guling dengan Malaysia dirancang untuk menghalang-halangi penyelundupan manusia yang melewati perairan Indonesia yang berbahaya. Sementara di Australia, tidak ada jaminan bagi mereka untuk menetap di negeri kangguru itu.

Sebelumnya, Gillard ingin membangun pusat pemrosesan pencari suaka di Timor Leste. Namun akhirnya rencana itu tak berjalan mulus, setelah pemerintahan di Dili menolak untuk ambil bagian.

Pemerintahan Gillard juga masih punya alternatif lain, yaitu ingin membuka kembali pusat  imigrasi di  Pulau Manus, Papua New Guinea.

Kebijakan yang Menuai Kecaman

Sementara itu, para aktivis HAM mengecam kebijakan pengalihan pencari suaka tersebut. Mereka menuding pemerintah Australia hendak berkelit dari kewajibannya dengan mengirim orang-orang rentan ke negara ketiga.

Flüchtlinge Unglück Australien Küste
Kecelakaan kerap menimpa manusia perahuFoto: AP

Dalam  kesepakatannya dengan Malaysia: Australia berencana mengirim 800 pencari suaka yang belum diproses ke Malaysia. Sebagai timbal baliknya, Australia menerima 4000 pengungsi yang sudah diproses dari Malaysia.

Langkah yang dilakukan Gillard untuk menghidupkan rencana pengiriman pencari suaka ini berakibat  merosotnya rating kepemimpinan Gillard dalam jajak pendapat terbaru hingga 32 persen. Ini merupakan angka terendah dalam kepemimpinan seorang perdana menteri dalam 17 tahun terakhir.

Menurut lembaga survei The Age/Nielsen, Partai Buruh yang berkuasa dapat memenangkan pemilu, jika kembali memasang Kevin Rudd sebagai pemimpin. Dukungan bagi Rudd dua kali lipat jumlah dukungan terhadap Gillard. Survey menunjukan pemerintahan di bawah Gillard dapat tersingkir dengan mudah dalam pemilu, meski pemilu tersebut masih berlangsung dua tahun lagi. Di bawah Rudd, Partai Buruh diperhitungkan dapat mengalahkan oposisi yaitu kubu konservatif 52-48 persen. Sementara jika yang disodorkan adalah Gillard, maka Partai Buruh akan tersapu 42-58 persen, demikian keterangan tambahan dalam survey tersebut.

dpa/rtr/ap/afp / Purwaningsih

editor : Koesoemawiria