1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Petunjuk Mengarah ke Al Qaida

2 Januari 2010

Pria asal Nigeria yang mencoba melakukan serangan di pesawat terbang AS mendapat pelatihan, pengarahan dan bahan peledak di Yaman. Demikian dikatakan Presiden Barack Obama dalam pidato mingguannya.

https://p.dw.com/p/LIjg
Presiden AS Barack ObamaFoto: AP

Presiden AS Barack Obama untuk pertama kalinya menyatakan secara langsung, bahwa cabang Al Qaida di Yaman menjadi dalang percobaan serangan di Detroit tanggal 25 Desember lalu, yang berhasil digagalkan. Dalam pidato mingguannya yang disampaikan melalui radio dan televisi Obama menyatakan Sabtu, 2 Januari, negaranya akan menuntut pertanggungjawaban cabang Al Qaida tersebut. AS kini berada dalam perang melawan jaringan kekerasan dan kebencian yang tersebar di seluruh dunia. Demikian dikatakan Obama.

Karte Jemen mit der Region Sa'ada deutsch Datum: 15.06.2009 Karte: DW / Olof Pock
Peta Yaman

Ia menambahkan, "Kelompok ini bukan untuk pertama kalinya menjadikan kita sasaran. Beberapa tahun belakangan ini, mereka telah meledakkan bom di sejumlah fasilitas milik pemerintah Yaman. Juga di beberapa hotel milik Barat, restoran-restoran dan kedutaan besar, termasuk di antaranya kedutaan besar kita tahun 2008 lalu, dan menyebabkan seorang warga AS tewas. Jadi, sebagai presiden, saya telah menjadikan kemitraan kita dengan pemerintah Yaman prioritas utama. Yaitu melalui pelatihan dan memberikan perlengkapan bagi aparat kamanan mereka, juga tukar-menukar informasi dan bekerjasama untuk menumpas Al Qaida."

Dalangnya di Yaman

Berkaitan dengan Umar Farouk Abdulmutallab, pria Nigeria yang mencoba melakukan serangan di pesawat dari maskapai penerbangan Delta, Obama berkata, "Kita tahu, bahwa ia mengadakan perjalanan ke Yaman, negara yang dirongrong kemiskinan yang menyengsarakan rakyat dan pemberontakan yang mematikan. Tampaknya ia menjadi anggota sebuah kelompok Al Qaida. Cabang Al Qaida di Semenanjung Arab ini melatih dia dan memberikan perlengkapan berupa bom dan mengarahkan dia untuk meledakkan bom di atas pesawat yang terbang menuju AS."

Flughafen Detroit / Delta / Northwest / USA
Pesawat Delta-Northwest Airlines yang menjadi tempat percobaan serangan di lapangan terbang DetroitFoto: AP

Selama ini, pemerintah AS tidak pernah menyatakan secara langsung bahwa Al Qaida bertanggungjawab atas percobaan serangan tersebut, melainkan hanya menekankan adanya hubungan antara penyerang dan Al Kaida di Yaman. Kelompok Al Qaida yang berkedudukan di Yaman telah menyatakan diri sebagai dalang melalui internet beberapa hari setelah serangan yang gagal tersebut.

Kerjasama dengan Pemerintah Yaman

Dalam pidatonya, Obama juga menyebutkan bahwa kerjasama dengan Yaman telah dilaksanakan sebelum percobaan serangan terjadi, dan hasilnya memuaskan. "Bahkan sebelum Hari Natal, kita sudah dapat melihat hasilnya. Sejumlah tempat pelatihan Al Qaida telah dihancurkan, para pemimpinnya disingkirkan dan rencana-rencana mereka digagalkan. Dan mereka yang terkait dalam upaya serangan Hari Natal lalu haus mengetahui bahwa kalian juga akan mendapat ganjarannya.

Selain mengambil tindakan di luar negeri, Obama juga memerintahkan pemeriksaan di dalam negeri. Beberapa hari mendatang, ia sudah akan mendapat laporan tentang penyelidikan atas pekerjaan aparat keamanannya, demikian Obama. Beberapa hari lalu, Obama melontarkan kritik keras terutama terhadap dinas rahasia CIA.

Umar Farouk Abdulmutallab
Umar Farouk AbdulmutallabFoto: AP

Ia mengatakan, Umar Farouk Abdulmutallab sebenarnya tidak boleh sampai menginjakkan kaki di kapal terbang AS. Ayah Umar Farouk sebelumnya telah memberikan peringatatan kepada CIA dan Kedutaan Besar AS di Nigeria, bahwa anaknya telah terpengaruh ajaran-ajaran fundamentalis. Obama mengecam aparat keamanannya, karena dinilai tidak memperhatikan peringatan dan tanda-tanda penting akan bahaya serangan.

Umar Farouk Abdulmutallab, pria berusia 23 tahun asal Nigeria, berusaha meledakkan bom yang dibawa di badannya segera setelah pesawat Delta yang ditumpanginya bersama 300 orang lainnya mendarat di Detroit, 25 Desember lalu. Upayanya berhasil digagalkan seorang penumpang asal Belanda dan awak pesawat.

Bersama Menjaga Keamanan

US Geheimdienste CIA
Lambang CIA di markas besarnya di Langley, WashingtonFoto: DPA

Setelah insiden tersebut, Barack Obama mendapat tekanan keras di dalam negeri. Partai Republik yang menjadi oposisi menuduhnya gagal menjaga keamanan nasional. Selain itu oposisi juga mempertanyakan masalah kerjasama antar organ-organ yang menjaga keamanan.

Di akhir pidatonya, Obama menyerukan seluruh pihak untuk bekerjasama menjaga keamanan negara. "Mari kita membangkitkan lagi jiwa AS yang berupa tekad bulat, keyakinan dan optimisme, dan tidak mengalah kepada perasaan takut dan sinisme. Mari kita bulatkan persatuan yang dibutuhkan saat ini dan tidak menjadi terpecah-belah. Mari kita bekerjasama dengan keseriusan dan tujuan untuk menjaga keamanan negara," demikian Obama.

ML/CS/rtr/afp/ap