1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Petugas PBB Ditahan Di Myanmar

Ayu Purwaningsih13 Juli 2012

Sepuluh pekerja PBB dan LSM internasional ditahan di Myanmar dan beberapa diantaranya dikenai tuduhan. Demikian pernyataan yang disampaikan PBB hari Jumat (13/07)

https://p.dw.com/p/15XCE
MyanmarFoto: DW

Sepuluh pekerja PBB dan LSM internasional ditahan di Myanmar --yang dulu bernama Birma --sehari setelah Komisi Tinggi untuk urusan pengungsi Antonio Guterres mengunjungi negara itu. Penahanan dilakukan termasuk terhadap tiga orang staf lokal yang bekerja untuk UNHCR. Juru bicara UNHCR Melissa Fleming menyampaikan informasi tersebut dalam sebuah rapat di Jenewa, tanpa menguraikan rincian lebih lanjut. Pejabat PBB lainnya mengungkapkan, termasuk diantara mereka yang ditahan, terdapat tiga orang pekerja badan PBB untuk program pangan World Food Programme dan juga pekerja dari badan Organisasi Dokter Lintas Batas.

Clinton Bertemu Presiden Myanmar

Foreign Ministers hold hands as they pose for a photograph during the 13th ASEAN Plus Three (APT) Foreign Minister's meeting at the office of the Council of Ministers in Phnom Penh July 10, 2012. (L-R) Myanmar's Foreign Minister Wunna Maung Lwin, Philippine's Foreign Minister Albert Rosario, Singapore's Foreign Minister K. Shanmugam, Thailand's Foreign Minister Surapong Tovichakchaikul, Vietnam's Deputy Foreign Minister Pham Quang Vinh, South Korea's Deputy Foreign Minister Kim Sung-Han, China's Foreign Minister Yang Jiechi, Cambodia's Foreign Minister Hor Namhong, Japan's Deputy Foreign Minister Tsuyoshi Yamaguchi, Brunei's Foreign Minister Prince Mohamed Bolkiah, Indonesia's director general for Association for Southeast Asian Nations (ASEAN) I Gusti Agung Wesaka Puja, Laos' Deputy Foreign Minister Alounkeo Kittikhoun, Malaysia's Foreign Minister Anifah Aman and ASEAN Secretary General Surin Pitsuwan. REUTERS/Samrang Pring (CAMBODIA - Tags: POLITICS)
ASEAN Regional Forum 2012 di KambojaFoto: REUTERS

Sementara di Kamboja, Menteri luar negari Amerika Serikat Hillary Clinton bertemu dengan Presiden Myanmar Thein Sein. Pertemuan digelar di tengah-tengah kecemasan sejumlah pegiat HAM, yang meyakini AS terlalu bersemangat menjalin kerjasama bisnis dengan Myanmar. Beberapa waktu lalu pemerintahan di Washington memberikan lampu hijau kepada perusahaan-perusahaan untuk berbisnis di negara tersebut, termasuk untuk bisnis miyak dan gas.

rtr/AP