Perundingan Istanbul Berakhir Tanpa Hasil
23 Januari 2011Sudah sejak Jumat pagi (21/01) di Istanbul, Turki beredar kabar tak sedap bahwa perundingan itu tidak akan menghasilkan kemajuan nyata. Oleh sebab itu, tidak banyak yang terkejut ketika pertemuan dua hari tersebut berakhir tanpa hasil, pada Sabtu malam (22/01).
Kekecewaan peserta, terutama perwakilan negara 5 plus 1, yakni lima negara pemegang hak veto DK PBB, Amerika Serikat, Perancis, Cina, Inggris, Rusia, plus Jerman cukup besar.
Pimpinan kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mewakili enam negara menyampaikan pernyataan pada akhir pertemuan di Istanbul. Katanya, "Ini bukanlah hasil yang saya harapkan. Kami mengharapkan adanya diskusi mengenai kelanjutan upaya praktisnya. Kami telah melakukan semuanya agar hal itu terwujud. Saya kecewa harus mengatakan bahwa hal tersebut belum mungkin."
Saling Tuding Keras Kepala
Lebih lanjut dijelaskan Ashton, negara 5 plus 1 sudah menunjukkan toleransi dan kesabarannya terhadap Iran. Namun Iran menanggapi sikap tersebut dengan tetap bersikukuh.
"Kami datang tanpa syarat pendahulu. Kami telah mengusahakan semuanya guna mencapai kesepakatan. Selama di sini, kami mengadakan pertemuan serius dengan Iran. Kami berharap mendapatkan rincian dan diskusi membangun membicarakan gagasan tersebut. Tapi kemudian jelas bahwa Iran belum siap untuk hal ini, kecuali jika kami menyetujui syarat pendahulu (dari Iran -red.) terkait dengan pengayaan uranium dan sanksi. Sanksi pendahulu inilah yang tidak memungkinkan adanya kemajuan," paparnya.
Ketua juru runding Iran, Saeed Jalili menepis semua tudingan yang ada. Dalam kesempatan yang sama, ia menekankan bahwa sikap negaranya itu terikat pada persyaratan yang sudah disebutkan.
"Pertukaran elemen bakar bisa menjadi tema tersendiri mengenai kerjasama dengan bangsa-bangsa dengan kerangka tujuan damai penggunaan energi nuklir. Tapi hanya dengan konteks yang kami usulkan. Dalam konteks ini, kami bisa merundingkannya setiap saat. Dalam perundingan dengan negara 5 plus 1 kami menyampaikan posisi kami, tapi kami sebelumnya belum pernah mengadakan pertemuan khusus dengan delegasi Amerika Serikat, " kata Jalili.
Iran dan 5+1 Bersedia Lanjutkan Perundingan
Sementara itu di Rasht, Iran, Presiden Mahmud Ahmadinejad mengungkapkan harapannya terhadap kelanjutan perundingan penyelesaian sengketa program atom. Dalam sebuah pidato televisi, Ahmadinejad yakin bahwa pertemuan berikutnya akan mencapai kesepakatan menguntungkan, jika kedua pihak tetap mempertahankan tujuan utama perundingan.
Masih belum ada kejelasan jadwal perundingan berikutnya negara 5 plus 1 dan Iran. Yang jelas, kelompok negara 5 + 1 yang diwakili Catherine Ashton juga menyatakan bahwa pintu perundingan tetap terbuka dan pilihannya berada di tangan Iran.
Ulrich Pick/rtr/Luky Setyarini
Editor: Christa Saloh-Foerster