1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perubahan Akan Tiba di Afghanistan

24 Juli 2010

Kepala Staf pasukan internasional pelindung Afghanistan ISAF, Jenderal Bruno Kasdorf dari Jerman optimis bahwa perubahan di Afghanistan akan segera tiba.

https://p.dw.com/p/OTSr
Tentara Jerman di Afghanistan.
Tentara Jerman di Afghanistan.Foto: picture-alliance/ dpa

Akhir tahun lalu, Presiden AS Barack Obama memutuskan akan mengirim 30 ribu serdadu tambahan ke Afghanistan untuk mengubah nasib negara itu yang tampaknya semakin buruk.

Sebagian besar dari serdadu itu sudah tiba di Afghanistan. Pertanyaannya adalah kapan dapat terjadi perubahan yang ditunggu-tunggu. Apakah perubahan itu akan datang.

Kepala staf pasukan internasional pelindung Afghanistan ISAF di Kabul, Bruno Kasdorf menjawab pertanyaan itu. "Saya optimis bahwa perubahan itu ada. Saya pikir, bahwa kita juga akan melihat perubahan itu tahun ini. Perubahan itu akan datang. Kita tidak hanya melihat bahwa akan terjadi perubahan dalam hal aksi kekerasan, tapi juga akan melihat bahwa kemampuan Afghanistan untuk mengelola pemerintahan secara mandiri, juga akan meningkat," kata Kasdorf.

Tapi kelihatannya - atau setidaknya yang terlihat di permukaan- nasib baik tidak berpihak pada Afghanistan – dan juga tidak dengan pasukan negara barat. Bulan Juni lalu, jumlah pasukan ISAF yang tewas di Afghanistan melebihi bulan-bulan sebelumnya sejak tumbangnya kekuasaan Taliban 2001.

"Itu akan jelas sendiri. Karena jumlah pasukan meningkat drastis. Dan ketika kita melongok ke belakang, melihat sejarah penumpasan kelompok perlawanan di negara-negara lain, maka itu merupakan kecenderungan yang identik. Kita selalu mengatakan, sebelum akhirnya membaik, keadaan akan memburuk terlebih dulu. Itu bukan ungkapan kosong belaka, itu dapat kami buktikan," tegas Kasdorf.

Dalam wawancara dengan stasiun penyiaran Jerman ARD di Kabul, Kasdorf mengatakan bahwa dunia sedang melihat kecenderungan jumlah korban tewas di Afghanistan meningkat. Harus diperhitungkan bahwa penambahan jumlah pasukan berpengaruh pada berkurangnya jumlah aksi kekerasan. Tapi kemudian akan kelihatan bahwa jumlahnya akan menurun.

Situasi di wilayah Kunduz, wilayah penugasan pasukan Jerman saat ini, menurut Kasdorf, sangat rawan dan berbahaya.

"Di sana kita juga melihat kekerasan. Kita melihat bahwa operasi kita berhasil di sana. Kehadiran kita di sana juga sudah ditingkatkan. Jumlah operasi yang berhasil dilancarkan pasukan khusus di sana sangat tinggi. Di sana operasi sudah dilaksanakan, di mana akhirnya di Kunduz akan dapat dipulihkan otoritas pemerintah Afghanistan."

Terutama satuan khusus Amerika Serikat yang terakhir kali melancarkan operasi istimewa di wilayah utara. Masih ada instrumen lain, yang akan membantu program militer ISAF. Misalnya program reintegrasi pengikut Taliban. Idenya diprakarsai oleh pemerintah Afghanistan dan dibiayai oleh negara barat, seperti yang diputuskan dalam konferensi internasional mengenai Afghanistan. Program itu terutama untuk memberikan motivasi pada pemuda untuk keluar dari cengkeraman Taliban, yang dulu menerima mereka dengan tangan terbuka.

"Jika Anda berbicara sungguh-sungguh dengan kelompok-kelompok ini dan bisa memberikan cakrawala masa depan yang baru, maka harapannya sangat besar bahwa mereka juga bisa kembali berintegrasi, bahwa mereka meletakkan senjata dan mengatakan: kami pulang kembali ke keluarga kami. Banyak indikasi mengenai hal itu. Sekarang bagaimana caranya agar program ini dapat diterapkan secara efisien. Harus berhati-hati, jangan sampai disalahgunakan."

Jika hal itu dapat dilaksanakan dengan seksama, menurut Kasdorf, maka dapat berarti bahwa kekuatan Taliban akan terus berkurang dan akhirnya dapat disingkirkan.

Kai Küstner/Luky Setyarini

Editor: Asril Ridwan