1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Cina Melambat

13 April 2012

Pertumbuhan ekonomi Cina berkembang lebih lemah dari yang diduga. Sebelumnya Bank Dunia sudah mengisyaratkan penurunan laju ekonomi Cina.

https://p.dw.com/p/14dYZ
A worker packs semi-finished products which consist of rare earths at a workshop in Baotou City of north China's Inner Mongolia Autonomous Region, Oct. 29, 2010. Rare earths, a class of 17 chemical elements, have become increasingly important in manufacturing sophisticated products, including flat-screen monitors, electric car batteries, wind turbines, missiles and aerospace alloys. As the high-tech industry developed rapidly in recent years, the global demand and consumption of rare earths grew fast. However, mining these minerals, which are vital for developing a green world, took a toll on environment. Lax environmental standards and a low industry threshold led to serious overcapacity in China's rare earth market in the past two decades. Excessive and disordered mining of this non-renewable resource then caused environmental degradation and serious resource wastes. Because of the backward mining technologies, half of the resources were wasted during extraction and processing and the environment was damaged. Although China worked to improve mining methods and minimize environmental damage, experts said pollution was still inevitable during the mining process.
Foto: picture alliance / landov

Dibanding data Eropa, data terbaru dari Badan Statistik Nasional di Beijing masih merupakan impian, tapi bagi Cina sudah berarti perlambatan. Prestasi ekonomi Cina menurut catatan resmi, pada kuartal pertama 2012 naik sekitar 8,1 persen. Padahal para pakar ekonomi memprediksi 8,3 persen. Kuartal sebelumnya pertumbuhan ekonomi Cina masih mencapai 8,9 persen.

Badan statistik Cina menyebutnya sebagai pertumbuhan ekonomi dengan kecepatan moderat. Ekonomi negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu dibanding data global, masih merupakan secercah cahaya. Meski demikian pertumbuhan itu hanya dapat sedikit menyumbang kepulihan ekonomi global. Tahun lalu pertumbuhan ekonomi Cina masih mencapai 9,2 persen.

Night view of the Oriental Pearl TV Tower, Jinmao Tower, the Shanghai World Financial Center and other skyscrapers and high-rise buildings in the Lujiazui Financial District in Pudong, Shanghai, 24 September 2011. Photo Tang Dewei
China Shanghai Skyline di distrik keuangan Lujiazui, PudongFoto: picture alliance/dpa

Pasar Properti Mendingin

Menurut keterangan badan statistik, pasar properti yang terlalu panas di Cina agak mendingin. Transaksi pembelian apartemen dan rumah tinggal turun 14 persen. Investasi di sektor perumahan pada kuartal pertama 2012 hanya tinggal 23,5 persen.

Bank Dunia memperkirakan tahun 2012 ini, Cina hanya memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi 8,2 persen. Hal ini disebabkan kurangnya permintaan ekspor antara lain dari negara-negara Eropa yang dilanda krisis utang, melambatnya pertumbuhan konsumsi, dan investasi. Meski demikian prediksi Bank Dunia tahun 2013 untuk Cina yakni pertumbuhan ekonomi 8,6 persen, sudah kembali baik.

© Butch - Fotolia.com
Ekspor Cina ikut terimbas krisis utang EropaFoto: Fotolia/Butch

DK/dpa/rtr