1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peringkat Kredit Yunani Diturunkan

28 April 2010

Krisis keuangan di Yunani menyebabkan penurunan peringkat kredit negara tersebut. Lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's menilai Yunani tidak akan mampu membayar kreditnya.

https://p.dw.com/p/N8rY
Akankan krisis keuangan Yunani juga akan mengguncang Euro?Foto: AP

Harian Spanyol El Pais dalam tajuknya Rabu (28/04) mengomentari dampak krisis keuangan di Yunani

"Krisis keuangan hebat di Yunani memicu hari Selasa kelabu di bursa saham. Kepanikan timbul akibat penurunan peringkat kredit Yunani dan Portugal oleh lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's. Meskipun demikian penyebab utamanya berada di tempat yang lain. Para pemegang saham merasa yakin bahwa Uni Eropa dan negara anggotanya tidak bereaksi wajar, terhadap guncangan yang terjadi di Yunani dan Portugal, sementara Spanyol tidak menarik pelajaran penting dari bencana tersebut. Mula-mula Eropa harus secepatnya memutuskan bagaimana cara menyelamatkan Yunani. Jerman harus menghentikan sikap menahan dirinya. Jika menunggu sampai pemilihan umum di negara bagian Nordrhein-Westfalen tgl 9 Mei dan pertemuan istimewa negara kawasan pengguna mata uang Euro tgl 10 Mei mendatang, bisa saja terjadi bahwa sampai saat itu Yunani tidak dapat lagi tertolong.

Keraguan Merkel yang beralasan. Demikian judul tulisan harian Italia La Stampa

"Kadang-kadang orang dapat memperoleh kesan bahwa masalah sebenarnya dari Kanselir Jerman Merkel bukan krisis keuangan Yunani, melainkan lebih pada pemilu di negara bagian Nordrhein Westfalen yang akan digelar 9 Mei mendatang. Namun tampaknya kritik berlebihan yang ditujukan kepada sang kanselir tidak pada tempatnya. Ia harus lebih banyak meyakinkan warga Jerman bahwa Athena benar-benar berusaha serius. Dan jika Jerman di Eropa membayar sesuatu dan ‚last but not least’ memikul bagian tanggung jawab keuangannya, hal itu hanya benar jika argumen, keraguan yang sepantasnya serta persyaratannya dimasukkan sebagai pertimbangan. Dalam hal ini Jerman menunjukkan hal baru, yakni sebagai negara pemimpin di sebuah Eropa tanpa pimpinan.

Tema lainnya yang menjadi sorotan adalah kemenangan Bayern München atas Olympique Lyon dalam babak semifinal Piala Liga Champions.

'Seekor angsa bernama Ivica Olic.' Demikian judul pemberitaan harian Olahraga Spanyol Sport

„Dari orang yang disingkirkan menjadi penyelamat. Kisah Ivica Olic di klub Bayern dapat diumpamakan seperti kisah sang anak itik buruk yang berubah menjadi angsa cantik. Kini anak itik yang buruk ini menjadi angsa tercantik di klub Bayern. Lyon tidak mampu tampil di sektor manapun. Sungguh malam yang menyedihkan bagi algojo pendepak Real Madrid, dan malam kemenangan bagi Bayern.“

Sementara harian Inggris Independent menulis

„Bayern melenggang ke final. Hal yang khas Jerman? Bukan itu saja! Bayern menggapai piala Eropa untuk kelima kalinya --atas jasa inspirasi taktis seorang warga Belanda dan hattrick seorang warga Kroasia. Sir Alex Ferguson pelatih Manchester United tahu benar arti transkripsi ini.“

DK/AS/dpa/sid