1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peringkat Kredit Amerika Serikat dan Krisis Ekonomi

8 Agustus 2011

Pasar saham dunia panik setelah peringkat kredit Amerika Serikat diturunkan. Tapi negara adidaya ini masih akan tetap mendominasi perekonomian dunia. Langkah yang perlu adalah penghematan.

https://p.dw.com/p/12D20
Foto: Fotolia/Dan Race

Harian Perancis Le Figaro yang terbit di Paris menulis:

Dunia keuangan menjadi sangat cemas, karena untuk saat ini, tidak ada alternatif bagi posisi kuat Amerika Serikat. Namun, apa yang terjadi di Amerika Serikat juga tidak perlu dinilai secara berlebihan. Tentu saja benar, Amerika Serikat sedang mengalami kemunduran, juga Eropa. Tapi kemunduran ini sifatnya relatif dan harus dinilai secara proporsional, terutama dalam perbandingan dengan negara-negara ambang industri seperti Cina, India dan Brasil. Setiap negara ambang industri ini juga punya masalahnya sendiri-sendiri. Tidak bisa disangkal, Amerika Serikat masih tetap unggul dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang militer, inovasi dan dalam struktur demografinya. Saat ini Amerika Serikat memang sedang melemah, ekonominya tidak berdaya dan sistem politiknya mengalami blokade. Tapi Amerika Serikat tetap merupakan negara yang paling berkuasa di dunia.

Harian Inggris The Times juga menyoroti dampak krisis keuangan dan berkomentar:

Setelah peringkat kredit Amerika Serikat diturunkan, maka Cina kelihatannya akan menahan diri. Karena sebagian besar simpanan dana Cina diinvestasikan sebagai pinjaman kepada Amerika Serikat. Cina sekarang sedang berusaha memperkuat mata uangnya, yang tidak diperdagangkan secara bebas di pasar internasional. Penurunan peringkat kredit Amerika Serikat boleh jadi menggeser susunan kekuatan ekonomi dunia. Krisis perbankan tahun 2007 – 2009 disebabkan oleh bengkaknya hutang sektor swasta. Sedangkan krisis keuangan yang dihadapi negara-negara industri barat saat ini disebabkan oleh tingginya hutang negara. Jadi krisis Ini akan punya dampak yang lebih serius. Situasinya sangat mendesak. Pemerintahan di Amerika dan Eropa sekarang harus menghadapi dampak pemborosan di masa lalu.

Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung menilai, yang diperlukan sekarang adalah langkah-langkah konkrit untuk solusi. Harian ini menulis:

Di bawah tekanan pasar, pemerintah Amerika Serikat dan Eropa akhirnya mulai membahas masalah-masalah yang mendasar. Ini membangkitkan harapan. Sebelumnya, beberapa negara seperti Kanada, Finlandia dan Swedia sudah berhasil melewati tantangan serupa. Amerika Serikat, Eropa dan beberapa negara Asia terlalu lama tidak peduli pada kesenjangan ekonomi yang ada dan hidup terlalu boros. Untuk menyelesaikan masalah ini, diperlukan penyesuaian yang menyakitkan. Harus dilakukan penghematan dan kerja keras, demi mendorong bangkitnya perekonomian swasta. Pekerjaan ini bakal lebih mudah, jika para investor punya kepercayaan. Karena itu, yang dibutuhkan adalah sinyal-sinyal yang memperkuat kredibilitas, bahwa masalah-masalah struktural akan segera ditangani.

Harian Italia La Stampa dalam tajuknya berkomentar:

Kita sudah terbiasa pada pemikiran, bahwa untuk setiap masalah akan ada jawabannya. Ternyata ada juga masalah pelik yang belum bisa diselesaikan. Nyatanya, sekalipun gejolak pasar uang bisa ditenangkan, masalah-masalah mendasarnya belum bisa diselesaikan, baik di dunia, di Eropa maupun di Italia. Dunia sedang sakit, karena orang sangat menikmati berbagai keuntungan dari globalisasi, tapi tidak menemukan jalan, bagaimana menghadapi dampak-dampak buruknya yang dramatis. Misalnya makin lebarnya jurang kesenjangan ekonomi antara berbagai negara dan meluasnya pasar uang yang tidak terkendali.

Hendra Pasuhuk/dpa/afp
Editor: Kostermans