1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pergantian Pemerintahan di Inggris

12 Mei 2010

Hasil pemilu di Inggris mengakhiri era Partai Buruh dan membawa pergantian ke koalisi konservatif-liberal demokrat dalam pemerintahan Inggris.

https://p.dw.com/p/NMGU
PM baru Inggris David Cameron dan istrinya Samantha di Downing Street 10 (11/05)Foto: AP

Terbentuknya pemerintahan baru di Inggris menjadi sorotan harian Spanyol El Mundo

„Warga Inggris kurang suka ketidakpastian, maka dengan kesepakatan pembentukan koalisi antara partai konservatif dan partai liberal demokrat dapat segera tercapai kejelasan. Kenyataan bahwa kubu liberal demokrat yang dipimpin Nick Clegg akan duduk di kabinet, adalah kabar yang positif. Karena dengan demikian pemerintahan memperoleh stabilitas. Namun yang masih belum jelas adalah bagaimana dua mitra dapat saling bekerja sama, yang dalam hal kebijakan politik Eropa dan politik luar negeri, masing-masing memiliki sasaran yang saling bertentangan. Dan yang jauh lebih tidak jelas, bagaimana warga Inggris yang penuh pertimbangan tradisi, akan menerima kesepakatan reformasi undang-undang pemilu. Hal ini akan membawa dampak yang tidak terbayangkan bagi negara tersebut.“

Hasil pemilihan parlemen di Inggris juga dikomentari harian Italia La Stampa:

„David Cameron, mantan murid sekolah elit itu akhirnya berhasil. Ia mematahkan era Partai Buruh yang telah berlangsung tanpa henti selama 13 tahun. Sejak awal sebagai orang yang berada di garis luar, ia banyak melakukan usaha, agar kubu konservatif menyampaikan gagasannya kepada masyarakat luas. Sebuah masyarakat yang tidak terstigmatisasi sebagai parasit seperti pada masa pemerintahan Margaret Thatcher, melainkan sebagai masyarakat besar yang menyediakan tempat, baik bagi pasar ekonomi bebas maupun untuk rumah sakit umum. Untuk menyampaikan gagasan baru Inggris Raya ini, ia bahkan sampai memutar kembali lagu karya John Lennon „Imagine“. Kini Cameron memegang tongkat pimpinan. Cukup banyak hal yang harus dilakukannya.“

Paket bantuan untuk stabilitas mata uang Euro adalah tema lainnya yang dikomentari media cetak di Eropa. Harian Austria Die Presse menulis

„Isyarat kepada pasar berbunyi: Kami kehilangan pengawasan terhadap apa yang terjadi dan kini berusaha dengan panik memadamkan lokasi-lokasi kebakaran yang terjadi di kawasan pengguna mata uang Euro dengan mengeluarkan semakin banyak uang, yang tidak kami kami miliki. Bukan berarti bahwa dalam situasi krisis seperti ini upaya itu tidak penting. Tentu saja sekarang negara-negara pengguna Euro harus mengeluarkan banyak uang, yang mula-mula dalam bentuk jaminan untuk memberi waktu bernafas bagi Euro. Tapi sebetulnya tindakan politik yang demikian riskan, tidak boleh sampai terjadi.“

Sementara komentar harian Perancis Nord Eclair

"Hari Sabtu, Euro dan Uni Eropa hampir mati tercekik. Hari Minggu, menteri keuangan negara-negara pengguna mata uang Euro menyelamatkan mata uang bersama Eropa dan institusi-institusi Uni Eropa. Hari Senin pasar ekonomi, media mengelu-elukan prestasi teknis hari sebelumnya. Nicolas Sarkozy dan Angela Merkel dihujani pujian dan pasar bursa mengalami boom. Tapi Selasa setiap orang bertanya-tanya, seberapa mahal harga yang harus dibayar untuk aksi bantuan tersebut. Karena krisis dan usulan penyelesaiannya memiliki harga yang harus dibayar.“

DK/HP/dpa/AFP