1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perdana Menteri Mesir Mundur

24 Februari 2014

Perdana Menteri sementara Mesir, Senin (24/2) mengumumkan pengunduran diri – sebuah langkah mengejutkan yang diperkirakan untuk membuka jalan kepada Jenderal Abdel-Fettah el-Sisi untuk maju dalam pencalonan presiden.

https://p.dw.com/p/1BEWq
Foto: REUTERS

Pemerintahan Hazem el-Beblawi yang didukung militer, 16 Juli lalu mengambil sumpah, kurang dari dua pekan setelah komandan lapangan Jenderal Sisi, menteri pertahanan, menjungkalkan presiden yang didukung kelompok Islamis yakni Mohammed Mursi setelah setahun berkuasa.

Penyerahan pemerintahan, yang diumumkan oleh el-Beblawi lewat siaran langsung TV. Muncul di tengah sejumlahz serangan, termasuk atas sebuah sarana transportasi publik bagi pekerja serta para pengumpul sampah. Kehabisan persediaan gas akut juga menjadi pemberitaan ramai beberapa hari terakhir.

Masih belum jelas apakah el-Beblawi akan tetap bertahan di pemerintahan baru atau memberi jalan kepada seorang perdana menteri baru.

Kondisi lebih baik?

El-Beblawi sering diejek media massa karena ketidaktegasan sikapnya dan ketidakmampuannya memberikan solusi efektif bagi perekonomian nasional yang hancur akibat konflik. Ia juga dikritik atas ketidakmampuan pasukan keamanan pemerintah mencegah beberapa serangan teror yang dipersalahkan dilakukan oleh kelompok militan yang simpati dengan Mursi dan Ikhwanul Muslimin.

Perdana Menteri yang mengundurkan diri ini mengakui kondisi sulit yang dihadapi kabinetnya, namun meyakinkan bahwa rakyat Mesir kini berada di tempat yang lebih baik dibanding ketika pertama kali ia menjabat.

“Kabinet, yang dalam enam atau tujuh bulan terakhir, bertanggungjawab dan bertugas memanggul beban yang sangat sulit dan rumit dan saya percaya bahwa, dalam banyak kasus, kami telah mencapai hasil yang baik,“ kata dia.

“Tapi sebagaimana usaha manapun, itu semua tidak bisa sukses melainkan apa yang disebut berada dalam batas-batas yang mungkin dilakukan oleh manusia,” kata el-Beblawi.

Tujuan, tambah dia, adalah membawa Mesir keluar dari “lorong sempit“ yang dibawa oleh tekanan masalah keamanan, politik dan ekonomi.

Bertindak layaknya presiden

Mesir kini menunggu pengumuman pencalonan diri sebagai presiden oleh Jenderal Sisi, 59 tahun, yang diperkirakan bakal diawali pengunduran dirinya dari kabinet.

El-Sisi telah mengamankan dukungan dari badan tertinggi militer Mesir, yakni Dewan tertinggi Angkatan Bersenjata, untuk maju dalam pencalonan presiden.

Pejabat angkatan bersenjata yang pernah mendapat latihan di Inggris dan Amerika Serikat ini, belakangan sudah mengambil langkah sebagaimana layaknya seorang presiden. Ia memperoleh publikasi besar, ketika berkunjung ke Rusia awal bulan ini, ketika ia mendapatkan sambutan hangat dari Kremlin dan menegosiasikan kesepakatan senjata besar. Istrinya telah tampil untuk pertama kalinya ke hadapan publik pekan lalu, saat duduk di samping jenderal Sisi dalam sebuah upacara militer.

ab/rn (afp,ap,rtr)