1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perang Dagang Karena Subsidi Kapas AS

24 Maret 2010

Lebih dari tiga milyar dollar yang dibayar pemerintah AS untuk petani kapasnya pada 2008/2009. Jumlah yang hanya dapat diimpikan petani Afrika. Bertahun-tahun mereka mendesak akhir subsidi dan perdagangan yang fair.

https://p.dw.com/p/Max1
Pertanian kapas di Texas yang mendapat subsidi pemerintah Amerika SerikatFoto: AP

Persaingan ketat, kurangnya produktivitas dan perubahan iklim. Tantangan bagi para petani kapas Zambia sangat besar. Semakin banyak petani yang meninggalkan profesinya atau menanam tanaman lain. Sisarnya sekitar 300 ribu petani kecil kesal terutama karena harga jual yang rendah. Joseph Nkole, ketua perhimpunan kapas di Zambia merasa kecewa

"Kami di sini harus mengurus keluarga besar dan oleh sebab itu kami menanam kapas. Seharusnya keuangan kami mencukupi. Tapi kami tidak mendapatkannya akibat persaingan yang tidak adil ini ."

Karena sejak bertahun-tahun pemerintah Amerika Serikat memberikan subsidi bagi sekitar 25 ribu petani kapas. Alasannya tanpa subsidi itu kapas Amerika Serikat di pasar internasional tidak akan dapat bersaing. Ribuan lapangan kerja terancam hilang. Tapi melalui subsidi itu Amerika Serikat menekan harga pasar kapas dunia. Hal itu juga menyebabkan turunnya pendapatan sekitar 20 juta petani kapas Afrika. Kenyataan ini sudah sering dikritik tapi tidak mengalami perubahan. Romain Benicchio dari organisasi bantuan Oxfam mengetahui sebabnya

"Banyak pelobi kapas yang berpengaruh kuat di Amerika Serikat, yang memiliki akses ke kongres Amerika Serikat. Ini menurut pandangan kami menghalangi segala bentuk perubahan. Seandainya pemerintah Amerika Serikat sendiri pun bersedia melakukan reformasi, mereka akan diblokir pihak kongres."

Seberapa kuat lobi tersebut ditunjukkan pada tahun 2004. Kala itu Brazil memprotes subsidi Amerika Serikat dan mengajukan gugatan pada Organisasi Perdagangan Internasional WTO. Brazil memperoleh haknya tapi sejak itu sedikit yang terjadi. Amerika Serikat memang mengubah sejumlah rincian tapi subsidi tetap berjalan. Lobi Amerika Serikat bersalah dalam hal ini. Gary Adams dari Dewan Kapas Amerika Serikat

„Harga kapas saat ini 50 persen lebih tinggi dibanding satu tahun sebelumnya. Amerika Serikat mengurangi produksinya secara drastis, sementara Brazil, India dan Cina meningkatkan produksinya. Jika memandang perkembangan ini, langkah Brazil di mata kami tidak menggembirakan."

Apa yang yang dimaksud Adams sebagai langkah Brazil berikutnya adalah menghapus subsidi Amerika Serikat. Awal April mendatang pemerintah Brazil akan meningkatkan bea impor lebih dari 100 dollar Amerika Serikat sesuai ijin WTO. Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat khawatir terjadinya perang dagang dan kerugian besar yang meliputi hampir 600 juta dollar. Jika Amerika Serikat menghentikan subsidi ilegal, bea impor itu kembali diturunkan.

Selama ini belum ada langkah ke arah itu, demikian dikatakan Roberto Azevedo Duta Besar Brazil pada WTO di Jenewa

"Mereka mengatakan secara terbuka, mereka kecewa atas tindakan itu. Tapi dapat saya katakan, kami juga sangat kecewa. Kami harus melakukan hal itu karena kami tidak memiliki alternatif lain yang dapat diterima."

Adrian Kiersch/Dyan Kostermans

Editor Asril Ridwan