1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

101110 USA Deutschland Betrug

12 November 2010

Dalam 16 tahun terakhir, secara keseluruhan 42 juta Dollar diberikan kepada mereka yang sebenarnya tidak berhak menerimanya. Pihak kejaksaan New York, Amerika Serikat, telah menangkap 17 orang yang diduga terlibat.

https://p.dw.com/p/Q7F6
Preet Bharara dari Kejaksaan New YorkFoto: AP

Deskripsi tentang pelarian untuk menyelamatkan diri, sembunyi dan ketakutan selama bertahun-tahun. Kisah-kisah mengharukan yang ternyata tak dialami oleh orang yang menceritakan. Orang-orang yang menipu, memaanfaatkan penderitaan korban Nazi yang sesungguhnya, demi memenuhi kocek mereka sendiri. 16 tahun lamanya penipuan itu tertutup rapat, juga karena petugas yang mengurus dana ikut mengeruk untung.

"Jika petugas kepercayaan sebuah badan amal tertangkap basah mencuri uang milik badan tersebut, jelas itu merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan yang diberikan padanya," demikian penilaian Kepala FBI New York, Janice Fedarcyk, terhadap kasus yang menimpa Conference on Jewish Material Claims, badan yang mengurus sejumlah yayasan yang didanai dari Jerman.

Menurut penyelidikan kepolisian federal Amerika Serikat, enam pegawai Claims Conference, mengabulkan lebih dari 5.000 permohonan ganti rugi palsu. Perbuatan mereka mengakibatkan kerugian sekitar 42 juta Dolar Amerika, kata kejaksaan New York.

Penangkapan para tersangka berkaitan dengan lingkaran makelar dan pemalsu, yang membujuk anggota komunitas Yahudi-Rusia di New York, untuk mengajukan permohonan ganti rugi, menggunakan dokumen yang dipalsukan atau dimanipulasi. Jika permohonan dikabulkan dan uang dibayarkan, maka semua anggota kawanan penipu akan mendapat bagian. Aksi mereka merugikan Claims Conference, bukan hanya dari segi materi tapi juga nama baik.

"Jika ada organisasi yang bisa diharapkan melindungi penyumbang dari ketamakan dan penipuan, itu adalah Claims Conference," kata Preet Bharara dari Kantor Kejaksaan New York.

Menurut keterangan penyidik, para penipu memenuhi kocek mereka dari dua kas. Pertama yang disebut dana Hardship, menetapkan pembayaran satu kali sebesar 3.600 Dolar bagi korban Holocaust, yang dipaksa oleh Nazi untuk keluar dari domisili mereka. Kemudian, apa yang disebut Dana Pasal Kedua, yang mendukung korban yang selamat dari Holocaust dengan tunjangan 411 dolar sebulan, jika pendapatannya lebih kecil dari 16.000 dolar per tahun.

Claims Conference, badan yang sejak tahun 1951 mewakili tuntutan para korban selamat Holocaust terhadap pemerintah Jerman, mengungkap sendiri kasus penipuan tersebut Desember 2009 dan melaporkannya langsung kepada pihak berwenang. Ketua Claims Conference, Julius Berman, menyatakan sangat terkejut, bahwa ada orang yang sampai hati mencuri uang yang diperuntukkan bagi korban selamat dari kejahatan terburuk dalam sejarah.

Menurut keterangan Conference, kerugian akibat penipuan tersebut kurang dari 1% dari total dana bantuan yang dibayarkan organisasi tersebut secara teratur dalam dua dekade terakhir. Lebih lanjut disebutkan, penipuan yang kini terungkap itu tidak berdampak apapun bagi korban Nazi yang sesungguhnya.

Thomas Schmidt/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid