1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peningkatan Drastis Jumlah Polisi untuk Amankan London

9 Agustus 2011

Kekacauan dan ketakutan di London menyebar ke kota lain. Pria usia 26 tahun, Selasa (9/8) tewas di rumah sakit akibat luka tembakan. Perusuh diancam hukuman keras, dan 16.000 polisi dikerahkan untuk amankan London.

https://p.dw.com/p/12Die
British Prime Minister David Cameron addresses the media outside 10 Downing Street in London Tuesday, Aug. 9, 2011. Cameron announced the recall of Parliament from its summer recess to deal with the crisis touched off by three days of rioting in London. The Prime Minister described the scenes of burned buildings and smashed windows on the streets of London and several other British cities as "sickening." However, he refrained from ordering more extreme anti-rioting measures, such as calling in the military to help the beleaguered police restore order.(Foto:Elizabeth Dalziel/AP/dapd)
PM Inggris David Cameron hentikan liburannya untuk tangani kerusuhan di LondonFoto: dapd

Korban tewas pertama jatuh dalam kerusuhan yang diawali di London Sabtu malam lalu (6/8). Selasa kemarin pria itu meninggal di rumah sakit. Korban ditemukan terluka parah dalam mobilnya hari Senin lalu (8/9) di Croydon, salah satu kawasan di selatan London. Menurut keterangan polisi, pria tersebut datang bersama teman-temannya menggunakan mobil ke Croydon, di mana mereka kemudian terlibat pertikaian dengan kelompok lain yang berujung dengan kejar-kejaran dengan tiga mobil. Kepolisian dilaporkan sedang mengusut insiden ini.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron setelah rapat darurat Selasa kemarin (9/8) mengatakan, ia akan melakukan segalanya untuk kembali mengamankan kawasan yang dilanda kerusuhan. Jumlah polisi yang bertugas di London Selasa malam (9/8) secara drastis ditingkatkan: "Seperti biasanya, polisi telah menunjukkan keberaniannya menghadapi penjahat-penjahat ini di jalan-jalan kita. Tetapi di sini cukup jelas bahwa kita perlu lebih banyak polisi, bahkan perlu aksi yang lebih keras. Dan itu telah saya diskusikan pagi ini. Komisaris Polisi Metropolitan mengatakan, jika tadi malam ditugaskan 6.000 polisi, malam ini jumlahnya 16.000 orang."

British police officers are deployed during riots in Hackney, east London, Monday Aug. 8, 2011. Youths set fire to shops and vehicles in a host of areas of London _ which will host next summer's Olympic Games _ and clashed with police in the nation's central city of Birmingham, as authorities struggled to halt groups of rampaging young people. (Foto:Lefteris Pitarakis/AP/dapd)
Polisi InggrisFoto: dapd

Cameron: Harus siap menghadapi hukuman

Cameron terpaksa menghentikan liburan musim panasnya di Italia untuk menghadiri rapat darurat pemerintah. Hari Kamis besok (11/8) ia menjadwalkan sidang khusus parlemen. Kepada perusuh yang kebanyakan remaja Cameron mengancam akan menerapkan hukuman keras: "Dan jika kalian merasa cukup dewasa untuk melakukan kejahatan ini, maka kalian juga cukup dewasa untuk menghadapi hukumannya. Dan kepada orang-orang ini saya mengatakan: kalian tidak hanya menghancurkan kehidupan orang lain, komunitas kalian, tetapi juga berpotensi menghancurkan kehidupan kalian sendiri."

Setelah kerusuhan berat dua malam secara beruntun, hari Senin terjadi kerusuhan lain di kawasan kota Hackney yang merebak ke sejumlah kawasan lainnya. Bangunan-bangunan dibakar dan remaja menjarah toko-toko. Juga di Birmingham, Liverpool dan Bristol terjadi kerusuhan.

Shop fronts are seen damaged in Enfield area of north London, Monday, Aug. 8, 2011, following restive protests overnight. Renewed unrest erupted on London streets late Sunday, amid community anger over a fatal police shooting. (Foto:Akira Suemori/AP/dapd)
Toko-toko menjadi target kerusuhanFoto: dapd

Pertanyaan untuk menghadapi pesta Olimpiade 2012

Menurut keterangan Scotland Yard, sejak awal kekerasan 525 orang ditangkap di London, dan Senin malam (8/8) 138 orang di Birmingham. Sedikitnya 44 polisi terluka pada malam itu, dan pada malam sebelumnya 38 polisi yang cedera. Namun kepolisian mengatakan, untuk saat ini tidak direncanakan untuk melibatkan angkatan bersenjata dalam upaya pengamanan.

Pemicu kerusuhan adalah tewasnya seorang pria dalam sebuah razia polisi di kawasan Tottenheim, London hari Kamis lalu (4/8). Mark Duggan yang punya empat anak, tewas akibat luka tembakan di dada. Pemeriksaan independen mengumumkan hari Selasa (9/8), tidak ditemukan bukti bahwa Duggan telah melepaskan tembakan kepada polisi sebelum ditembak mati. Senjata yang ditemukan ketika ia ditangkap di Tottenham, sebelumnya tidak digunakan. Demikian menurut komisi independen IPCC. Kerusuhan berat ini juga menimbulkan berbagai pertanyaan seputar pengamanan pesta Olimpiade musim panas di London tahun 2012.

Christa Saloh/dpa/rtr

Editor: Agus Setiawan